-------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 14 Juli 2021
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Kayaknya
Banyak Orang Buta di Sekitar Kita
“Kayaknya banyak orang
buta di sekitar kita,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’, saat ngopi pagi
di teras rumah Daeng Nappa’ seusai jalan-jalan subuh.
“Kenapaki’ bilang begitu?
Apa maksudta’?” tanya Daeng Nappa’.
“Dua matanya memang
terbuka lebar, tapi mata hatinya buta,” kata Daeng Tompo’.
“Kalau bicara hati susah
itu bos. Tidak bisa kita tahu hatinya orang,” kata Daeng Nappa’ sambil
tersenyum.
“Bisaji ditau’ indikasi
orang yang buta hatinya,” kata Daeng Tompo’.
“Bagaimana caranya?”
tanya Daeng Nappa’ serius.
“Misalnya kalau ada gubernur
yang cerdas, berwibawa, dan berprestasi, tapi sebagian orang tidak mau tahu
kecerdasannya, tidak mau melihat kewibawaannya, tidak mau mengakui prestasinya,
padahal prestasinya bukan hanya tingkat nasional, melainkan sampai tingkat
internasioal dan diakui oleh dunia,” papar Daeng Tompo’.
“Harus diakui dan diberi
apresiasi tawwa itu,” kata Daeng Nappa’.
“Di sisi lain, ada
pejabat yang jelas-jelasmi gagal memimpin dan sangat lemah kepemimpinannya,
tapi tetaptongji ada orang yang memuji-mujinya,” kata Daeng Tompo’.
“Wah, terbaliki itu,”
kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Ya, begitulah,” ujar
Daeng Tompo’.
“Oh, itumi yang kita’ maksud
buta mata hatinya?” tanya Daeng Nappa’.
“Itu kan indikasi?” Daeng
Tompo’ balik bertanya.
“Tapi kalau saya, kalau
ada pejabat seperti bupati atau gubernur yang memang berprestasi dan selalu berupaya
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, apalagi kalau dia santun, pasti
kuakui dan kukasi jempol, biar lagi bukan dia yang kudukung pada saat Pilkada,
karena tidak bolehki juga tutup mata atas keberhasilan orang,” tutur Daeng
Nappa’.
“Berarti kita termasuk
orang baik dan jujur,” potong Daeng Tompo’.
“Berarti saya tidak
termasukji orang yang buta mata hatinya to?” tanya Daeng Nappa’ sambil
tersenyum.
“Tidak. Sama sekali
tidak, apalagi pagi ini bukan cuma kopi yang nakasi’ keluar istrita, tapi lengkap
dengan ubi gorengna,” jawab Daeng Tompo’ sambil tertawa dan keduanya pun
tertawa-tawa. (asnawin)
Rabu, 14 Juli 2021
@Tetta Tompo
-----
Obrolan sebelumnya:
TKA China Didatangkan dan Bebas Bekerja di Indonesia, Warga Pribumi Disuruh Tinggal di Rumah
Bawang Merah dan Ibunya Sangat Jahat, Bawang Putih Sabar dan Baik
Belanja di Warung Daeng Bollo Tidak Perlu Bayar, Cukup Bilang “Bapaka”
Rabu, 14 Juli 2021
@Tetta Tompo