--------
PEDOMAN KARYA
Senin, 25 Oktober 2021
Kisah Nabi Muhammad SAW (28):
Abu
Bakar dan Utsman bin Affan Masuk Islam
Shalat
Shalat adalah satu di
antara ibadah pertama yang diajarkan Allah kepada Rasulullah ﷺ. Suatu saat,
ketika Rasulullah ﷺ dan Khadijah sedang melaksanakan shalat, datanglah Ali bin
Abu Thalib. Ali yang saat itu masih anak-anak, tertegun melihat Rasulullah ﷺ
dan Khadijah rukuk, sujud, serta membaca ayat-ayat Al Qur'an.
“Kepada siapa kalian
sujud?” tanya Ali ketika Rasulullah ﷺ dan Khadijah selesai shalat.
“Kami sujud kepada
Allah,” jawab Rasulullah, “Allah telah mengutusku dan memerintahkan aku mengajak
manusia menyembah Allah.”
Kemudian, Rasulullah ﷺ
mengajak sepupunya itu untuk beribadah kepada Allah semata serta meninggalkan
berhala-berhala semacam Lata dan Uzza. Rasulullah pun membacakan beberapa ayat
Al Qur'an yang membuat Ali bin Abu Thalib terpesona karena ayat-ayat itu
demikian indah.
Ali meminta waktu untuk
berunding dengan ayahnya terlebih dahulu. Semalaman itu, Ali merasa gelisah.
Esoknya, ia
memberitahukan kepada Rasulullah ﷺ dan Khadijah bahwa ia akan mengikuti mereka
berdua, tidak perlu meminta pendapat ayahnya, Abu Thalib.
“Allah menjadikan saya
tanpa saya perlu berunding dulu dengan Abu Thalib,” demikian kata Ali, “apa
gunanya saya harus berunding dengan dia untuk menyembah Allah?”
Jadi, Ali adalah anak
pertama yang memeluk Islam. Kemudian, Zaid bin Haritsah, bekas budak yang ikut
Rasulullah ﷺ, ikut masuk Islam juga.
Sampai di situ, Islam
masih terbatas pada keluarga Rasulullah: istri beliau, sepupu beliau, serta
bekas budak yang ikut beliau. Apa yang harus beliau lakukan untuk menyebarkan
Islam lebih luas lagi? Beliau tahu betul betapa kerasnya dan betapa kuatnya
orang-orang Quraisy menyembah berhala yang diwarisi dari nenek moyang mereka.
Walau demikian, Islam
ini harus disebarkan, betapa pun kerasnya perlawanan orang.
Keislaman Abu Bakar
Abu Bakar bin Abu
Quhafa dari kabilah bani Taim adalah teman akrab Rasulullah ﷺ sejak zaman
sebelum Rasulullah diangkat menjadi utusan Allah. Rasulullah amat menyukai
sahabatnya itu karena Abu Bakar adalah orang yang bersih, jujur, dan dapat
dipercaya.
Suatu hari, Abu Bakar
mendengar desas-desus tentang Rasulullah ﷺ. Beliau segera keluar mencari
sahabatnya itu. Ketika mereka bertemu, Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah,
“Wahai Abu Qasim (salah
satu panggilan Rasulullah), ada apa denganmu? Kini engkau tidak lagi terlihat
di majelis kaummu dan kudengar orang-orang menuduh, bahwa engkau telah berkata
buruk tentang nenek moyangmu dan masih banyak lagi yang mereka katakan,” kata
Abu Bakar.
“Sesungguhnya, aku
adalah utusan Allah,” sabda Rasulullah ﷺ.
Allah mengutusku untuk
menyampaikan risalah-Nya. Sekarang, aku mengajak kamu kepada agama Allah dengan
keyakinan yang benar. Demi Allah, sesungguhnya, apa yang kusampaikan adalah
kebenaran.
Wahai Abu Bakar, aku
mengajak kamu untuk menyembah Allah yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan janganlah menyembah kepada selain-Nya, dan untuk selamanya kamu
taat kepada-Nya."
Rasulullah ﷺ
memperdengarkan beberapa ayat Al Qur'an. Selesai Rasulullah berbicara, Abu
Bakar langsung memeluk Islam. Melihat keislaman sahabatnya itu, Rasulullah amat
gembira. Tidak seorang pun yang ada di antara dua gunung di Mekah yang
kegembiraannya melebihi kegembiraan Rasulullah saat itu.
Abu Bakar segera
mengumumkan keislamannya itu kepada teman-temannya. Beliau juga mengajak mereka
mengikuti Rasulullah.
Dalam waktu singkat,
Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Sa'ad bin Abu
Waqash pun menemui Rasulullah dan masuk Islam.
Keislaman Utsman bin Affan
Utsman bin Affan
menuturkan sendiri tentang keislamannya:
“Aku datang kepada
bibiku Urwah binti Abdul Muthalib untuk menjenguknya karena ia sakit. Tidak
lama kemudian, Rasulullah ﷺ datang ke tempat itu juga dan aku perhatikan
beliau. Waktu itu, tampak jelas kebesarannya. Beliau pun menghampiri aku dan
berkata,
“Wahai Utsman, mengapa
kau memerhatikan aku begitu rupa?”
“Aku menjawab, 'Aku
merasa kagum terhadap engkau dan terhadap kedudukan engkau di antara kami. Aku
juga kagum dengan apa yang dibicarakan orang-orang mengenai dirimu."
Utsman melanjutkan,
"Kemudian, Rasulullah mengucapkan
kalimat 'Laa illaha illallah'. Demi Allah, mendengar kalimat itu, aku langsung
bergetar. Kemudian, Rasulullah membacakan ayat,
وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ
وَمَا تُوعَدُونَ ٢٢
فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
إِنَّهُ لَحَقٌّ مِثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنْطِقُونَ ٢٣
“Dan di langit terdapat
(sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu. Maka, demi Tuhan
langit dan bumi, sungguh, apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti apa
yang kamu ucapkan.” (Adz Dzariyat, 51: 22-23).
Kemudian, Rasulullah ﷺ
berdiri dan pergi keluar. Aku pun mengikuti beliau dari belakang. Kemudian, aku
menghadap beliau dan aku masuk Islam."
Pengorbanan Seorang Istri
Khadijah yang berasal
dari kalangan bangsawan Mekah, sadar betul bahwa suaminya kelak akan dibenci
oleh orang-orang kafir. Beliau berjuang di sisi suaminya, memilih Islam, dan
menjadi pengikut pertama.
Khadijah menukar segala
harta miliknya dengan kejayaan Islam yang tidak pernah beliau nikmati. (bersambung)