“Akhirnya dipecatki,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Nappa’.
“Siapa yang dipecat?” tanya Daeng Tompo’.
“Itu rektor yang bikin pernyataan kontroversial yang membuat banyak orang marah,” jawab Daeng Nappa’.
“Rektor dipecat? Memalukanna itu,” kata Daeng Tompo’.
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 07 Mei 2022
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Rektor
Dipecat? Memalukanna Itu
“Akhirnya dipecatki,”
kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di teras rumah Daeng
Nappa’.
“Siapa yang dipecat?” tanya
Daeng Tompo’.
“Itu rektor yang bikin
pernyataan kontroversial yang membuat banyak orang marah,” jawab Daeng Nappa’.
“Rektor dipecat?
Memalukanna itu,” kata Daeng Tompo’.
“Dia dipecat sebagai
rektor dan juga diberhentikan sebagai reviewer calon penerima beasiswa luar
negeri,” jelas Daeng Nappa’.
“Apakah kesalahanna?”
tanya Daeng Tompo’.
“Dia menulis di media
sosial bahwa kebetulan dari 16 yang dia wawancarai, hanya ada 2 cowok dan
sisanya cewek. Dari 14, ada 2 tidak hadir. Dia bilang, jadi 12 mahasiswi yang
dia wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun,” kata Daeng
Nappa’.
“Jadi na anggapki
perempuan berhijab sebagai manusia gurun?” tanya Daeng Tompo’.
“Dia juga bilang, otak 12
perempuan yang dia wawancarai benar-benar openmind. Mereka mencari Tuhan ke
negara-negara maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang
orang2nya pandai bercerita tanpa karya teknologi. Dia bilang, saya hanya
berharap mereka nanti tidak masuk dalam lingkungan yang membuat hal vana mudah
jadi sulit,” tutur Daeng Nappa’.
“Berarti dia menghina
perempuan berhijab, dan juga merendahkan orang Arab,” kata Daeng Tompo’.
“Makanya banyak orang
yang marah, ada juga laporkanki ke kementerian, dan akhirnya dipecatki sebagai
rektor dan reviewer,” ujar Daeng Nappa’.
“Cocokmi itu, akhirnya
dia dipermalukan dengan pemecatan itu,” kata Daeng Tompo’.
“Jadi kalau jadiki’
pejabat, jadiki’ orang pintar, jadiki’ profesor, jadiki’ doktor, biasa-biasamaki’,
janganki’ selalu sotta’, selalu mau dibilang pintar, biasa-biasayya mo,” kata
Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Baa, cocok itu,” timpal
Daeng Tompo’. (asnawin)
Sabtu, 07 Mei 2022
Obrolan sebelumnya: