“Tidak ada artinya seorang Burhanuddin Baharuddin selaku Bupati Takalaar, kalau orang-orang di sekitarnya, para pembantunya, tidak mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Bupati harus mencari orang yang tepat untuk menempati pos-pos tertentu di pemerintahan, agar irama pembangunan di Kabupaten Takalar dapat berjalan dengan baik.”
-Alimuddin Daeng Namba'- (Tokoh Masyarakat Takalar)
-------------
Selasa,
24 Nopember 2015
Bupati Takalar
Patut Diacungi Jempol
Takalar,
(PEDOMAN KARYA).
Memimpin sebuah kabupaten bukanlah pekerjaan mudah, karena selain membuat program
dan melaksanakan pembangunan, seorang bupati juga harus menghadapi berbagai
masalah internal maupun eksternal.
Karena itulah, seorang bupati harus
membentuk tim kerja, mencari mitra kerja, dan merangkul semua pihak yang
memiliki potensi untuk melaksanakan program kerja dan memacu laju pembangunan
di daerah yang dipimpinnya.
Burhanuddin Baharuddin selaku Bupati
Takalar, telah berupaya melakukan hal tersebut dan bahkan telah berupaya
meyakinkan pemerintah pusat dan sejumlah investor (nasional dan internasional) bahwa
Takalar memiliki potensi yang besar untuk berinvestasi.
Salah satu hasil yang diraih yaitu
ditetapkannya Takalar sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang pencanangannya
dilakukan pada Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XV, di Teluk Laikang,
Dusun Puntondo, Kecamatan Mangara’bombang, Takalar, 27 Juli 2015.
Kawasan Ekonomi Khusus merupakan kawasan
dengan batas tertentu yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian
dan memperoleh fasilitas tertentu. KEK
dibentuk untuk membuat lingkungan kondusif bagi akitivitas investasi,
ekspor, dan perdagangan, guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi serta sebagai
katalis reformasi ekonomi.
Burhanuddin kepada “Pedoman Karya” beberapa
hari sebelum dilangsungkannya PSBM ke-15, mengatakan, pihaknya sudah lama
merancang pembangunan kawasan industri dengan nama Kawasan Industri Takalar,
tetapi Jusuf Kalla selaku Wapres RI sekaligus Pembina Kerukunan Keluarga
Sulawesi Selatan (KKSS) menyarankan agar namanya diubah menjadi Kawasan Ekonomi
Khusus.
“Kita merancang pembangunan kawasan
industri yang dikelilingi oleh sejumlah desa di Kecamatan Mangara’bombang. Jadi
di sana nanti ada bermacam-macam industri dan juga ada bandara. Pembangunan
kawasan ekonomi khusus ini tentu akan menghidupkan perekonomian di
Mangara’bombang khususnya dan di Kabupaten Takalar pada umumnya,” jelas
Burhanuddin.
Dengan pencanangan Kawasan Ekonomi
Khusus tersebut, Pemkab Takalar berharap Pemerintah Pusat mengalokasikan
anggaran melalui APBN untuk pembangunan infrastruktur di Takalar, agar para
investor tidak ragu menanamkan investasinya di Takalar.
Kunci Sukses
Atas keberhasilan tersebut, Burhanuddin
Baharuddin selaku Bupati Takalar patut diacungi jempol, karena tidak mudah meyakinkan
pemerintah pusat untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus.
“Saya kira Pak Bur (Burhanuddin
Baharuddin) patut diberi acungan jempol,” kata salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten
Takalar, Alimuddin Daeng Namba’, dalam bincang-bincang dengan “Pedoman Karya”,
pada beberapa kesempatan.
Untuk menyukseskan berbagai program dan
upaya yang telah dilakukan Bupati Takalar tersebut, katanya, maka Burhanuddin harus
mencari dan menempatkan orang-orang yang tepat pada berbagai pos pemerintahan
yang dipimpinnya.
“Tidak ada artinya seorang Burhanuddin
Baharuddin kalau orang-orang di sekitarnya, para pembantunya, tidak mampu
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing,” tandas Alimuddin.
Pria kelahiran Takalar, 8 September 1966, yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil di Pemprov Sulsel,
mengatakan, pembangunan di Kabupaten Takalar bisa berjalan baik, lancar, dan
dinamis, jika para pembantu bupati mampu menerjemahkan program pembangunan yang
telah dicanangkan.
Dengan kata lain, kata ayah tiga anak yang
juga memiliki usaha peternakan di Takalar dan Gowa, kunci sukses pembangunan di
Kabupaten Takalar, terletak pada para pelaksana pembangunan di lapangan yang dipimpin
para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Intinya, bupati harus mencari orang
yang berkualitas dan tepat untuk menempati pos-pos tertentu di pemerintahan,
agar irama pembangunan di Kabupaten Takalar dapat berjalan dengan baik,” tutur
Alimuddin. (win)