-------
Sabtu, 18 Juni 2016
Masyarakat
Diperhadapkan kepada Beragam Ancaman
- Sarasehan HUT ke-66 Kodam VII/Wirabuana
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Masyarakat
diperhadapkan kepada beragam ancaman, baik langsung maupun tidak langsung.
Ancaman tersebut kadang langsung menimpa kita seperti teror, copet, dan begal,
tetapi banyak juga yang menimpa kita secara tidak langsung, misalnya ancaman
melalui internet dan media sosial.
Selain itu, ada pula ancaman antek-antek
komunis atau munculnya kembali ideologi komunisme, ancaman siswa melawan guru, serta
ancaman anak melawan orangtua.
“Masalah-masalah itu harus lebih dini
diantisipasi dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat,” tutur Pangdam VII/Wirabuana,
Mayjen TNI Agus Surya Bakti, ketika tampil menjadi pembicara utama dalam acara
serasehan menyambut HUT ke-66 Kodam VII Wirabuana, di Balai Manunggal Mini
Kodam VII/Wirabuana, Jumat 17 Juni 2016.
Mengantisipasi dan menghadapi berbagai
ancaman tersebut, katanya, pemerintah sudah lama membuat konsep bela negara
yang tentang pentingnya patriotisme dalam kepentingan mempertahankan eksistensi
negara, serta peran aktif masyarakat memajukan bangsa dan negara, baik melalui
pendidikan, moral, sosial, maupun peningkatan kesejahteraan.
“Konsep bela negara bukan hanya tugas
dan tanggungjawab tentara, tetapi harus melibatkan seluruh elemen dalam
masyarakat,” tandas Agus.
Pembicara lain pada sarasehan bertema: “Kodam
VII Wirabuana, Dulu, Kini dan Masa Depan”, yaitu Prof Taslim Arifin (sosiolog Universitas
Hasanuddin), Notrida G B Mandica Nur PhD, Dr Edward Poelinggomang (sejarawan
Universitas Hasanuddin), Brigjen (Purn) Andi Bachtiar (sesepuh Kodam VII/Wirabuana),
sedangkan Andi Mangara bertindak sebagai moderator.
Ketua Panitia Serasehan, Letkol (Inf)
Drs Alamsyah MSi, menjelaskan, serasehan diikuti para perwira di jajaran Kodam
VII/Wirabuana, generasi muda, mahasiswa, dan berbagai kalangan lainnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama. (ym/an)
Tags
Liputan Utama