RAIH DOKTOR. Dosen Fakultas Ekonomi Unisbos Makassar, Ramli Manrapi (kiri) menerima ijazah dari Prof Hj St Haerani, seusai dinyatakan lulus dalam Ujian Promosi Doktor, di Kampus Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, Selasa, 19 Desember 2017.
---------------
Rabu,
20 Desember 2017
Teliti Industri Sutra
di Wajo, Dosen Unibos Raih Doktor
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Dosen
Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa (Unisbos) Makassar, Ramli Manrapi, memilih
industri sutra di Kabupaten Wajo sebagai subjek penelitian dalam disertasinya,
dan hasil penelitian itulah yang mengantarkannya meraih gelar doktor dalam
Bidang Pendidikan Ekonomi, di Kampus Program Pascasarjana Universitas Negeri
Makassar, Selasa, 19 Desember 2017.
Pria Dosen kelahiran Soppeng, 21
November 1961, mengusung judul disertasi; “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan
dan Kemampuan Manajerial dalam Meningkatkan Kinerja Industri Persutraan melalui
Budaya Kewirausahaan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.”
Ramli mengaku memilih industri sutra di
Kabupaten Wajo sebagai subjek penelitian, karena Kabupaten Wajo merupakan salah
satu penghasil produksi sutra dan sentra kesutraan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Produksi benang sutra di Kabupaten Wajo,
katanya, terkonsentrasi di Kecamatan Sabbangparu, sedangkan daerah pengembangan
sutra terdapat di beberapa kecamatan lainnya seperti Kecamatan Pammana, Kecamatan
Tempe, Kecamatan Bola, Kecamatan Gilireng, dan Kecamatan Majauleng.
“Sentra industri penenunan sutranya
terpusat di Kecamatan Tanasitolo,” ungkap Ramli.
Meskipun pembahasan dalam penelitiannya berfokus
pada pendidikan kewirausahaan, namun Ramli juga menguraikan tentang perlunya
pengembangan perindustrian persutraan di Kabupaten Wajo, dikaitkan dengan kemampuan
para pengelolanya dalam menemukan peluang pasar dan kemampuan menciptakan
produk atau metode yang bersifat kebaruan.
“Dalam peningkatan kinerja industri
persutraan juga perlu ditunjang oleh budaya kewirausahaan dan kemampuan
manajerial, terutama berkaitan dengan kemampuan melihat dan memanfaatkan
peluang, memanfaatkan sumber daya secara optimal, dan keterampilan
berkomunikasi serta kemampuan menginterpretasi informasi,” kata Ramli.
Pendidikan kewirausahaan, lanjutnya,
memiliki pengaruh positif terhadap budaya kewirausahaan di masyarakat dan
lingkungan sekitarnya.
“Manfaat pendidikan kewirausahaan memang
memiliki beberapa pengaruh positif terhadap pengembangan kewirausahaan
masyarakat, meski tidak berpengaruh secara langsung. Hal positif tersebut dapat
berupa pengetahuan tentang kemampuan manajerial yang mendorong timbulnya minat
wirausaha, menciptakan kemampuan berwirausaha yang juga berpengaruh terhadap
kelangsungan sebuah industri yang dijalankan,
juga pendidikan kewirausahaan yang
berpengaruh terhadap kinerja sebuah industri,” papar Ramli.
Seusai memaparkan hasil penelitiannya, Ramli
Manrapi, dinyatakan lulus ujian promosi doktor dengan nilai A, sedangkan secara
keseluruhan ia berhasil menyelesaikan studinya dengan Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) 3,67 atau Sangat Memuaskan.
Tim penguji antara lain Prof Amiruddin
Tawe (Promotor), Prof Hj St Haerani, dan Dr Hisyam Ihsan (Ko-Promotor), dan Dr
Abdul Rahman Rahim (Rektor Unismuh Makassar selaku penguji eksternal). (lan)