“Kagumku’ kurasa liatki itu ketua dan pengurus parpol yang mendaftar di KPU sebagai calon peserta Pemilu 2019,” kata Daeng Nappa’ saat ngopi sore di teras rumah Daeng Nappa’.
“Apana yang bikin kagumki’?” tanya Daeng
Tompo’.
“Naik becaki tawwa dari sekretariat parpolna
ke kantor KPU. Berarti merakyatki tawwa,” kata Daeng Nappa’.
---------
PEDOMAN
KARYA
Sabtu,
13 Januari 2018
Obrolan Daeng
Tompo’ dan Daeng Nappa’ (68):
Naik Becaki
Tawwa ke Kantor KPU
“Kagumku’ kurasa liatki itu ketua dan
pengurus parpol yang mendaftar di KPU sebagai calon peserta Pemilu 2019,” kata
Daeng Nappa’ saat ngopi sore di teras rumah Daeng Nappa’.
“Apana yang bikin kagumki’?” tanya Daeng
Tompo’.
“Naik becaki tawwa dari sekretariat parpolna
ke kantor KPU. Berarti merakyatki tawwa,” kata Daeng Nappa’.
“Itu ‘kan karena ada mauna. Itu strategi
untuk pencitraan parpol dan person,” kata Daeng Tompo’.
“Betul juga itu di’?” tukas Daeng Nappa’.
“Masalahnya, setelah berhasil duduk yang
katanya sebagai wakil rakyat, kebanyakan nalupami rakyat yang pilihki,
seolah-olah mereka bukan wakil rakyat,” kata Daeng Tompo’.
“Betul juga itu di’?” tukas Daeng Nappa’
lagi.
“Kalau mereka tetap dan selalu dekat
dengan rakyat selama duduk sebagai wakil rakyat, barumaki’ boleh kagum,” kata
Daeng Tompo’.
“Betul, betul, betul,” tukas Daeng Nappa’.
(asnawin)
Ahad,
15 Oktober 2017
.........
@Obrolan
67:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/01/begitu-makangi-langsunga-istighfar.html