KAMPUNG KB. Asisten III Bidang Administrasi
Umum, Rustan, memukul gong disaksikan pimpinan Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Rini Riatika Djohari (berdiri dari kiri ke kanan), dan unsur forum komunikasi pemereintah setempat, Sidrap, Selasa, 31 Oktober
2018.
---------
Kamis, 01 November 2018.
Desa
Lombo Sidrap Jadi Kampung KB
SIDRAP,
(PEDOMAN KAYA). Dusun II Awotara, Desa Lombo, Kecamatan
Pitu Riase, Kabupaten Sidrap, dicanangkan sebagai Kampung KB, Selasa, 31 Oktober
2018. Pencanangan oleh Bupati Sidrap diwakili Asisten III Bidang Administrasi
Umum, Rustan SH, dihadiri Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan, Hj Rini Riatika Djohari
SE.
Turut hadir dalam
kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten
Sidrap, Camat, Kapolsek, Danramil Pitu Riase, dan sejumlah tokoh masyarakat dan
masyarakat setempat.
Dalam pencanagan ini
dirangkainkan pula penyerahan alat bantu penyuluhan berupa Smartphone kepada Penyuluh KB Desa Lombo dan
pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka panjang (MKJP) kepada PUS yang ada di
Desa Lombo.
Asisten III Setda
Sidrap, Rustam, menegaskan perlunya dilakukan penguatan komitmen lintas sektor
dalam pengelolaan Kampung KB dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang
ada, perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan mitra kerja lainnya.
“Saya yakin tanpa ada
sinergitas antara pemerintah setempat, Program Kampung KB tidak dapat berjalan
dengan baik. Karena itulah, mari kita bangun komitmen bersama dalam
mensukseskan program kampung KB ini,” tutur Rustam
Kesejahteraan
dan Kualitas Hidup
Kepala Perwakilan BKKBN
Sulsel, Rini Riatika Djohari mengatakan, program Kampung KB merupakan salah
satu upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan, terutama di
wilayah-wilayah yang tingkat kemiskinannya tinggi dan kesertaan ber-KB masih
rendah.
Dia menjelaskan, melalui
program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang
teritegrasi dengan program pembagunan sektor lainnya, diharapkan kesejahteraan
dan kualitas hidup masyarakat di Kampung KB, dapat meningkat dan mendorong
terwujudnya keluarga keluarga kecil berkualitas yang sejahtera, mandiri, dan
berketahanan.
Manfaat Kampung KB, kata
Rini, selain bisa mengentaskan kemiskinan, juga mendekatkan pembangunan kepada
masyarakat dengan melibatkan semua sektor pembangunan. Dengan kata lain, katanya,
Kampung KB tak hanya berbicara soal membatasi ledakan penduduk, tapi juga
memberdayakan potensi masyarakat agar berperan nyata dalam pembangunan
“Kampung KB merupakan
arahan langsung Presiden untuk menggaungkan kembali Program KB yang selama ini
seakan mati suri,” tutur Rini.
Menurut Rini, permasalahan
dalam Kampung KB bukan hanya terkait dengan BKKBN saja, melainkan meliputi
berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, ekonomi,
serta berbagai permasalahan masyarakat lainnya, sehingga keterlibatan lintas
sektoral dan masyarakat setempat sangat dibutuhkan.
Diharapkan program
pembangunan masyarakat yang ada di setiap kementerian atau pemerintah daerah
setempat, dapat diaplikasikan di Kampung KB, sebab permasalahan yang ada di
Kampung KB sudah sangat kompleks.
“Program KB selama ini
disalahartikan sebahagian masyarakat dengan melarang orang untuk melahirkan
anak, padahal sesungguhnya Program KB bertujuan membantu masyarakat untuk mampu
merencanakan kehidupan berkeluarga mereka melalui pendewasaan perkawinan,
pengaturan kelahiran dan pembangunan ketahanan keluarga,” tutur Rini. (win)