“Bukan hanya organisasi
yang narepotkan, kantor-kantor kedutaan besar, kantor kementerian, dan banyak
lagi yang lain terpaksa ikut repot, karena harus pindah dari Jakarta ke ibukota
negara yang baru,” kata Daeng Tompo’.
-----
PEDOMAN KARYA
Jumat, 30 Agustus 2019
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Kalau
Ibukota Negara Dipindahkan, Dimanami Itu Induk Organisasi Berkedudukan?
“Kalau Ibukota Negara
dipindahkan, dimanami itu induk organisasi berdudukan?” tanya Daeng Nappa’
kepada Daeng Tompo’ saat jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah di
masjid.
“Kenapaki’ bertanya
begitu?” Daeng Tompo’ balik bertanya.
“Ini kan presidenta’ mau
napindahkan ibukota negara,” kata Daeng Nappa’.
“Terus,” tukas Daeng
Tompo’.
“Induk organisasi
tingkat pusat itu ‘kan umumnya berkedudukan di ibukota negara. Artinya,
sekarang ini mereka berkedudukan di Jakarta sebagai ibukota negara,” tutur Daeng
Nappa’.
“Terus,” tukas Daeng
Tompo’.
“Pertanyaannya
sekarang, kalau ibukota negara dipindahkan, dimanami itu berkantor induk
organisasi tingkat pusatna, apakah tetap di Jakarta atau harus pindah ke
ibukota negara yang baru?” tanya Daeng Nappa’.
“Pastimi harus pindah,
kecuali kalau mau na ubah anggaran dasarna,” kata Daeng Tompo’.
“Merepotkanna itu
tawwa,” kata Daeng Nappa’.
“Bukan hanya organisasi
yang narepotkan, kantor-kantor kedutaan besar, kantor kementerian, dan banyak
lagi yang lain terpaksa ikut repot, karena harus pindah dari Jakarta ke ibukota
negara yang baru,” kata Daeng Tompo’.
“Ah, sambaranna kurasa
ini presidenta’,” kata Daeng Nappa’ sambil geleng-geleng kepala. (asnawin)
Jumat, 30 Agustus 2019
---------
Klik dan baca juga:
Bisakah Itu Bukan Dosen Jadi Profesor?
Kasittauki Semua Orang Bahwa Saya Perokok Berat
Kenapa tong Itu Pak Menteri Mau na Datangkan Rektor Asing?
---------
Klik dan baca juga:
Bisakah Itu Bukan Dosen Jadi Profesor?
Kasittauki Semua Orang Bahwa Saya Perokok Berat
Kenapa tong Itu Pak Menteri Mau na Datangkan Rektor Asing?