Jalan tersebut yaitu Jalan Metro Tanjung Bunga, yang nantinya akan berukuran lebar 50 meter, panjang 6 kilometer, serta dilengkapi fasilitas pedestrian dan jalur sepeda dengan lebar 6,6 m, jalur hijau 2 m, jalur lambat 4,8 m, jalur hijau 1 m, jalan utama 9,6 m, serta jalur hijau 2 m.
-----
Sabtu, 24 Oktober 2020
Makassar akan Miliki Jalan Terlebar di Indonesia
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Kota Makassar akan memiliki jalan terlebar di Indonesia. Jalan tersebut kini tengah dibangun dan diharapkan sudah bisa dilalui pada Desember 2020.
Jalan tersebut yaitu Jalan Metro Tanjung Bunga, yang nantinya akan berukuran lebar 50 meter, panjang 6 kilometer, serta dilengkapi fasilitas pedestrian dan jalur sepeda dengan lebar 6,6 m, jalur hijau 2 m, jalur lambat 4,8 m, jalur hijau 1 m, jalan utama 9,6 m, serta jalur hijau 2 m.
Jalan ini akan menjadi jalan dengan intensitas transportasi tinggi di Kota Makassar, dan menjadi penghubung berbagai titik pertumbuhan ekonomi kota.
Hal itu terungkap saat Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melakukan Ground breaking paket pekerja Konstruksi Pedesterian Trotoar Metro Tanjung Bunga, di Makassar, Sabtu, 24 Oktober 2020.
Pengerjaan fase 1 akan dikerjakan selama 70 hari oleh PT Nindya Karya (Persero) dengan pagu anggaran tahap satu sebesar Rp 127 miliar.
"Ini kegaitan yang sangat mulia dalam rangka ground breaking pembangunan Jalan Tanjung Bunga. Pengembangan ini, sesuatu yang wajib dilakukan, karena melihat kepadatan kendaraan di sini, sehingga saya mengapresiasi Pak Wali bisa memulai pembangunan ini," kata Nurdin Abdullah.
Ia mengakui salah satu masalah yang dihadapi selama menjadi gubernur adalah menata Kota Makassar.
Ia mengapresiasi semua pihak yang turut terlibat, termasuk para pemilik lahan yang bersedia menyerahkan lahan senilai Rp3,6 trilyun ini. Ia juga berkomitmen untuk menghilangkan segala hambatan dalam pembangunan. Semuanya harus membuka mata dan hati bahwa Makassar bisa dibenahi.
"Selama 17 tahun jalan ini terus di bawah penguasaan GMTD, kenapa GMTD tidak menyerahkan, karena selama ini GMTD merasa disulitkan, mengurus ini susah," sebut dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang pernah dua periode menjabat Bupati Bantaeng.
Nurdin mengatakan, jalan ini akan selevel dengan jalan utama di Ibukota Negara, yakni Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin, Jakarta.
Ia juga mengharapkan bahwa target pengerjaan dalam 70 hari dapat dilakukan, walaupun mungkin dalam perjalannanya akan muncul kendala di tengah masa pandemi ini.
Jika masih ada yang belum selesai, katanya, maka kontrak dapat diadendumkan untuk menjaga kualitas pengerjaan.
"Saya berharap pekerjaan ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun dan Makassar ini betul-betul menjadi kota yang nyaman," kata Nurdin.
Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, mengatakan, hadirnya rencana pengerjaan jalan ini, karena motivasi dari gubernur dan Jalan Metro Tanjung Bunga akan mendorong perekonomian.
"Ini mendorong perekonomian, bagaimana menghadirkan ikon, daya tarik pariwisata dan investasi," ujar Rudy.
Selanjutnya akan dilanjutkan kembali pembangunannya, dan untuk tahap dua direncanakan alokasi anggaran Rp250 milyar untuk bisa menutaskan jalan hingga akhir tahun depan.
Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo, menyatakan dukungan DPRD Kota Makassar dalam pembangunan ini.
"Pada prinsipnya DPRD mensupport program yang untuk kepentigan masyarakat Makassar dan ini menjadi tempat baru dan contoh kota-kota besar di Indonesia. Saya harap bulan 12 ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Rudianto.
Direktur Utama Nindya Karya, Haedar A Karim menyatakan waktu pengerjaan relatif pendek. Ia berharap dapat berjalan lancar tanpa ada hambatan, termasuk di bidang perizinan.
"Ini adalah ikon untuk menjadikan kota ini menjadi suatu legacy," kata Rudianto. (asnawin)