-----------
Jumat, 18 Juni
2021
Kapurung dan Loka Anjoro Ditampilkan pada Pameran HKG
dan Rakerda PKK Sulsel
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sebanyak
24 etalase produk pangan unggulan kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan
terpajang rapi di sepanjang koridor Galeri Hotel Four Point Makassar.
Olahan pangan
lokal yang dipajang antara lain sineole, kapurung, talam sagu, loka anjoroi,
nasi goreng pisang, dan tumpeng nasi pisang.
Selain itu, turut
dipamerkan produk UMKM pangan lokal non-beras yang dihasilkan oleh UMKM dari 24
kabupaten dan kota berupa aneka keripik, frozen food, kue tradisional, beras
analog, dan aneka tepung dari pangan lokal sumber karbohidrat non-beras.
Etalase dan
pajangan olahan pangan lokal itu merupakan rangkaian kegiatan pameran dalam rangka
Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-49 dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PKK
Sulsel, di Hotel Four Points, Kota Makassar, Rabu dan Kamis, 02-03 Juni 2021.
Dalam Rakerda itu
juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara PKK Sulsel dengan
OPD Pemprov Sulsel. Pameran dan Rakerda dihadiri Plt Ketua TP PKK Provinsi
Sulsel, Naoemi Octarina, beserta jajarannya, dan Kepala Dinas Perindustrian
Provinsi Sulsel, H Ahmadi Akil.
Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Sulsel melalui Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan
turut serta meramaikan Pameran HKG PKK dengan melaksanakan Gerakan
Diversifikasi Pangan Lokal.
Gerakan ini
bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat tentang beragam sumber karbohidrat
selain beras, sehingga masyarakat mampu mengurangi ketergantungan terhadap
pangan pokok beras.
“Kami berterima
kasih kepada Ibu Plt Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Ibu Naoemi Octarina, yang
telah ikut mengkampanyekan Diversifikasi Pangan Lokal,” kata Kepala Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel, Hj Fitriani, yang didampingi Kepala Bidang
Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, Hj Rahmatih, dan Kepala Seksi Konsumsi
Pangan, Maria Magdalena, kepada wartawan di sela-sela acara pameran.
Dia juga mengajak
masyarakat Sulsel untuk mengkonsumsi beragam pangan lokal sumber karbohidrat
non beras.
“Karena kenyang tidak
harus nasi.Mari kita hidup sehat dengan pangan local,” kata Fitriani. (mm)