Wa aaminụ bimaa anzaltu muṣaddiqal limaa ma'akum wa laa takụnuu awwala kaafirim bihii wa laa tasytarụ bi`aayaatii ṡamanang qaliilaw wa iyyaaya fattaqụn
Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Aku-lah kamu harus bertakwa. (Surah Al-Baqarah, Ayat 41)
-----
PEDOMAN KARYA
Selasa, 13 September 2022
Surah
Al-Baqarah, Ayat 41:
Jangan
Tukarkan Ayat-ayat-Ku dengan Harga Rendah
Wa aaminụ bimaa anzaltu
muṣaddiqal limaa ma'akum wa laa takụnuu awwala kaafirim bihii wa laa tasytarụ
bi`aayaatii ṡamanang qaliilaw wa iyyaaya fattaqụn
Dan berimanlah kamu
kepada apa yang telah Aku turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan apa yang ada
padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya,
dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada
Aku-lah kamu harus bertakwa. (Surah Al-Baqarah, Ayat 41)
--------
Tafsir
Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan berimanlah -wahai Bani Israil- kepada Al-Qur'an yang aku turunkan kepada Muhammad nabi dan rasul-Ku, yang isinya sesuai dengan apa yang kalian ketahui melalui Taurat yang masih benar.
Dan janganlah kalian menjadi kelompok pertama dari kalangan ahli kitab
yang kafir kepadanya dan jangan pula kalian menukarkan ayat-ayat-Ku dengan
harga yang murah dari kenikmatan dunia yang akan sirna, dan hanya untuk-Ku
hendaknya kalian beramal dengan menaati-Ku dan tinggalkanlah perbuatan maksiat
kepada-Ku.
-----
Tafsir
Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin
Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Berimanlah kepada Al-Qur`ān yang telah Ku turunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang isinya selaras dengan apa yang ada di dalam kitab Taurat -sebelum dimanipulasi- terkait keesaan Allah dan kenabian Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.
Jangan sekali-kali kamu menjadi golongan pertama yang ingkar
kepadanya. Janganlah kamu menukar ayat-ayat yang telah Ku turunkan dengan harga
yang murah, seperti pangkat dan jabatan. Takutlah kamu akan murka dan azab-Ku.
-----
Tafsir
Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh
Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam
Madinah
Dan berimanlah kepada Al-Qur’an yang telah Aku turunkan kepada Muhammad yang merupakan kitab yang sesuai dengan Taurat. Dan janganlah kalian menjadi orang-orang yang pertama mengingkarinya.
Dan janganlah kalian menukar keimanan kepada ayat-ayat-Ku
dengan dunia dan kenikmatannya. Hanya kepada-Ku hendaklah kalian takut, maka
laksanakanlah ketaatan kepada-Ku dan janganlah bermaksiat kepada-Ku.
-----
Zubdatut
Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris
tafsir Universitas Islam Madinah
وَآمِنُوا بِمَا أَنْزَلْتُ
(Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan)
Yakni Al-Qur’an
مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ
(yang membenarkan apa yang ada padamu)
Yakni Al-Qur’an ini
sesuai dengan apa yang ada dalam taurat dan kabar berita yang disampaikan oleh
para nabi dalam hal kebenaran.
وَلَا تَكُونُوا أَوَّلَ كَافِرٍ
بِهِ (dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya)
Yakni seharusnya kalianlah
yang pertama-tama membenarkan Al-Qur’an
وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي
(dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku)
Yakni janganlah
menukarkan perintah-perintah-Ku dan larangan-larangan-Ku
ثَمَنًا قَلِيلًا (dengan
harga yang rendah)
yakni dengan kehidupan
yang kebaikannya hanya sedikit ini dan jabatan yang remeh yang tak ada artinya.
-----
Tafsir
as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
“Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan,” maksudnya Al-Qur’an, yang Allah turunkan kepada hamba dan Rasul-Nya, Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Allah memerintahkan
mereka untuk beriman kepadanya dan mengikutinya, hal ini mengharuskan keimanan
kepada sesorang yang kitab tersebut diturunkan kepadanya, dan Allah menyebutkan
pendorong dalam keimanan mereka, seraya berfirman, “Yang membenarkan apa yang
ada padamu (Taurat),” maksudnya, kitab yang sesuai dengan kitab yang berada di
sisi kalian, tidak berbeda dan tidak pula bertentangan, lalu apabila ia sesuai
dengan apa yang ada pada kalian yang tidak berbeda dengannya, maka tidaklah ada
penghalang bagi kalian untuk beriman kepadanya, karena ia membawa ajaran yang
dibawa oleh para rasul, dan kalian lebih patut beriman kepadanya dan
mempercayainya, karena kalian adalah ahli kitab dan ahli ilmu.
Kemudian dalam firman Allah ta’ala, “Yang membenarkan (Taurat) yang ada padamu,” terkandung isyarat bahwa bila kalian tidak beriman kepadanya, maka itu akan kembali pada kalian sendiri dengan pendustaan kalian terhadap apa yang ada pada kalian, karena ajaran yang dibawa kitab tersebut adalah sama dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi Musa, Nabi Isa, dan lain-lainnya dari para nabi. Maka pendustaan kalian terhadapnya adalah pendustaan kalian terhadap apa yang ada pada kalian.
Yang demikian itu
ditambah lagi dengan kenyataan bahwa dalam kitab yang ada pada kalian ada
berita tentang Nabi yang membawa Al-Qur’an tersebut, dan telah disampaikan
sebagai kabar gembira (kepada kalian), dan apabila kalian tidak beriman
kepadanya niscaya kalian telah mendustai sebagian yang telah turun kepada
kalian, padahal orang yang mendustai sebagian yang diturunkan kepadanya, maka
dia telah mendustai seluruhnya, sebagaimana orang yang mendustai seorang Rasul,
maka dia telah mendustai para Rasul seluruhnya. Dan ketika Allah memerintahkan
kepada mereka untuk beriman kepadanya, Allah melarang dan mengingatkan mereka
dari kebalikannya yaitu kafir terhadapnya.
Allah berfirman, “Dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya,” maksudnya kafir kepada Rasul dan Al-Qur’an.
Dalam firman-Nya, “Orang yang pertama kafir kepadanya” adalah statemen yang lebih kuat daripada kalau mengatakan, “dan janganlah kalian kafir kepadanya.” Karena apabila mereka yang pertama kafir kepadanya, maka itu menunjukkan bahwa mereka bersegera kepada kekakafiran, suatu tindakan terbalik dari yang seharusnya mereka lakukan , sehingga dosa-dosa mereka dan dosa orang-orang setelahnya yang mengikuti mereka dibebankan kepada mereka.
Kemudian Allah menyebutkan tentang penghalang bagi mereka dari keimanan mereka tersebut yaitu memilih penawaran yang paling rendah daripada kebahagiaan yang abadi, seraya berfirman, “Dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah”, maksudnya kedudukan dan penghidupan yang mereka peroleh dimana mereka mengira itu semua akan lenyap jika mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka mereka menukarkan hal itu dengan ayat-ayat Allah, mereka menyukainya dan mendahulukannya, “dan hanya kepada Aku-lah”, maksudnya tidak kepada selain-Ku, “kamu harus bertakwa,” karena bila kalian bertakwa kepada Allah semata, niscaya ketakwaan kalian itu mendorong kalian untuk mendahulukan keimanan kepada ayat-ayat-Nya daripada penawaran yang rendah itu, sebagaimana juga bila kalian memilih penawaran yang rendah itu, maka hal itu adalah bukti petunjuk akan hilangnya ketakwaan dalam hati kalian.
Referensi : https://tafsirweb.com/332-surat-al-baqarah-ayat-41.html
----
Ayat sebelumnya: