Jangan Peduli dan Jangan Berdebat dengan Orang Bodoh

“Nabilang ustadzka, jangan nasihati orang bodoh, karena dia akan membencimu. Nasihatilah orang berakal, niscaya dia akan mencintaimu. Jika engkau duduk bersama orang bodoh, maka diamlah. Jika engkau duduk bersama ulama, maka diamlah. Sesungguhnya diammu di hadapan orang bodoh, akan menambah kebijaksanaanmu, dan diammu di hadapan ulama akan menambah ilmumu,” lanjut Daeng Tompo’.

 

------

PEDOMAN KARYA

Jumat, 21 Juni 2023

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

Jangan Peduli dan Jangan Berdebat dengan Orang Bodoh

 

“Bagus sekali tadi ceramahnya ustadzka di masjid,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi malam di teras rumah Daeng Tompo’.

“Di masjid mana?” tanya Daeng Nappa’.

“Di masjid kompleks perumahannya adik,” jawab Daeng Tompo’.

“Apa inti ceramahnya?” tanya Daeng Nappa’.

“Beliau bilang, sekarang ini banyak sekali orang yang suka berdebat, terutama di media sosial. Beliau bilang, berdebat itu sebenarnya dilarang dalam agama, apalagi berdebat dengan orang bodoh,” kata Daeng Tompo’.

“Oh, begitu,” potong Daeng Nappa’.

“Dan perdebatan di media sosial, kata ustadz, kebanyakan melibatkan orang-orang bodoh. Mereka merasa pintar, merasa ahli, merasa hebat, lalu mendebat para akademisi, bahkan ada yang mencela dan menyalahkan ulama, padahal ilmu agama mereka sangat minim, bahkan mereka jarang shalat berjamaah di masjid, jarang baca Al-Qur’an,” kata Daeng Tompo’.

“Terus apa sarannya itu ustadzka?” tanya Daeng Nappa’.

“Ustadz bilang, jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. Jangan berdebat dengan orang bodoh, karena orang bodoh itu sokta, sok tahu. Sok pintar. Orang bodoh itu tidak mau mendengar pendapat orang lain. Siapa pun yang berseberangan dengan dia, pasti disalahkan,” tutur Daeng Tompo’.

“Oh, begitu,” potong Daeng Nappa’.

“Nabilang ustadzka, jangan nasihati orang bodoh, karena dia akan membencimu. Nasihatilah orang berakal, niscaya dia akan mencintaimu. Jika engkau duduk bersama orang bodoh, maka diamlah. Jika engkau duduk bersama ulama, maka diamlah. Sesungguhnya diammu di hadapan orang bodoh, akan menambah kebijaksanaanmu, dan diammu di hadapan ulama akan menambah ilmumu,” lanjut Daeng Tompo’.

“Kalau begitu, mulai sekarang, saya akan lebih banyak diam,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum. (asnawin)

 

Rabu, 21 Juni 2023


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama