Biasanya Investor Asing akan Lari Kalau Ada Penolakan dari Rakyat

“Biasanya investor asing akan lari kalau ada penolakan dari rakyat, yang tanahnya akan diserahkan kepada investor asing untuk dijadikan kawasan industri, tetapi di negara kita, sepertinya investor asingnya tenang-temang saja,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di warkop batas kota.

 

------

PEDOMAN KARYA

Selasa, 19 September 2023

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

Biasanya Investor Asing akan Lari Kalau Ada Penolakan dari Rakyat

 

“Biasanya investor asing akan lari kalau ada penolakan dari rakyat, yang tanahnya akan diserahkan kepada investor asing untuk dijadikan kawasan industri, tetapi di negara kita, sepertinya investor asingnya tenang-temang saja,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di warkop batas kota.

“Kenapa bisa investor asingnya tenang-tenang saja?” tanya Daeng Tompo’.

“Karena pemerintah kita sudah memberi jaminan, dan terus menerus memaksakan rakyat meninggalkan tanah kelahirannya untuk diserahkan kepada investor asing,” kata Daeng Nappa’.

“Bukan tawwa dipaksakan,” ujar Daeng Tompo’.

“Apaji padeng?” tanya Daeng Nappa’.

“Pemerintah menjelaskan melalui media massa, bahwa tanah yang akan diserahkan kepada investor asing itu bukan milik rakyat, tapi memang milik negara. Dan pemerintah sudah menyiapkan ganti rugi berupa rumah dan tunjangan,” jelas Daeng Tompo’.

“Bagaimana bisa dibilang bukan milik rakyat. Mereka sudah tinggal di sana selama beberapa generasi, sudah turun-temurun. Kalau pemerintah bilang itu milik negara, maka di negara kita tidak ada tanah milik rakyat, semua milik negara,” kata Daeng Nappa’.

“Sudahmi. Janganmi dibahaski itu. Yang penting sekarang, pemerintah jangan memaksa rakyat meninggalkan tanah kelahiran mereka. Sebaiknya dilakukan pendekatan yang baik. Jangan main usir, jangan sakiti rakyat,” kata Daeng Tompo’.

“Apa poeng, banyaknya rakyat dan aparat yang jadi korban, karena polisi dipaksa berhadap-hadapan dengan rakyat dan terjadilah bentrokan yang anarkis,” kata Daeng Nappa’.

“Itumi yang harus dihentikan. Jangan begitu lagi caranya. Tidak perlu pakai aparat. Bicara baik-baik saja sama rakyat,” kata Daeng Tompo’.

“Mudah-mudahan bisaji,” timpal Daeng Nappa’. (asnawin)

 

Selasa, 19 September 2023

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama