“Dulu, Soeharto berbesar hati mundur sebagai presiden,” ujar Daeng Tompo’. (INT) |
-----
PEDOMAN KARYA
Senin, 13 November 2023
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Dulu,
Soeharto Berbesar Hati Mundur sebagai Presiden
“Dulu, kita berjuang,
berunjukrasa besar-besaran berhari-hari, menuntut Presiden Soeharto mundur dari
jabatannya, sekaligus menumbangkan Pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan
Soeharto, karena faktor KKN, korupsi, kolusi, dan nepotisme,” kata Daeng Nappa’
kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di warkop balaikota.
“Bagaimana sekarang?”
tanya Daeng Tompo’.
“Apanya yang bagaimana?”
Daeng Nappa’ balik bertanya.
“Bagaimana pemerintahan
kita yang sekarang ini?” tanya Daeng Tompo’.
“Kalau kita lihat
pemberitaan media massa, banyak pengamat dan orang biasa yang bilang
pemerintahan sekarang justru lebih parah, karena korupsinya sudah
terang-terangan, kolusinya sudah terang-terangan, nepotismenya juga sudah
terang-terangan. Mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat juga sudah banyak
yang berunjukrasa meminta presiden mundur atau dimakzulkan,” tutur Daeng Nappa’.
“Dulu, Soeharto berbesar
hati mundur sebagai presiden,” ujar Daeng Tompo’.
“Begitumi juga yang
diharapkan sekarang,” kata Daeng Nappa’.
“Tapi...,” ujar Daeng Tompo’
menggantung ucapannya sambil tersenyum.
“Tapi sudahlah, minummi
dulu kopita’,” kata Daeng Nappa’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Senin, 13 November 2023