-------
PEDOMAN KARYA
Senin, 15 Januari 2024
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Banyak
Tokoh yang Imbau Masyarakat Awasi Pelaksanaan Pemilu
“Ada apa sebenarnya ini?”
kata Daeng Nappa’ dengan nada tanya kepada Daeng Tompo’ saat jalan-jalan pagi seusai
shalat subuh berjamaah di masjid.
“Apa ini yang kita' tanyakan?” Daeng Tompo’ balik bertanya.
“Kenapa banyak sekali
tokoh yang mengimbau masyarakat agar aktif mengawasi pelaksanaan Pemilu? Ada mantan
Panglima TNI, ada mantan Anggota KPU, ada Anggota DPD RI, dan banyak lagi yang
lainnya,” jawab Daeng Nappa’.
“Berarti tokoh-tokoh itu
melihat besar kemungkinan terjadinya kecurangan pada saat Pemilu,” kata Daeng
Tompo’.
“Bahayanya itu!” ujar Daeng Nappa’.
“Kalau kita lihat
pemberitaan di media massa dan juga berbagai informasi yang beredar di media sosial,
memang banyak indikasi terjadinya kecurangan,” kata Daeng Tompo’.
“Apa contohnya?” Daeng
Nappa’ balas bertanya.
“Ada video aparat desa,
bupati, dan juga Satpol PP yang terang-terangan memberikan dukungan kepada
salah satu pasangan Capres-Cawapres, padahal secara aturan, aparat pemerintah
tidak boleh berpihak dan harus netral,” kata Daeng Tompo’.
“Bahayanya itu!” ujar
Daeng Nappa’.
“Bahaya memang, karena
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta KPU tidak mengambil tindakan dan cenderung
membiarkan saja. Makanya wajar kalau banyak tokoh dan organisasi yang mengajak
masyarakat mengawasi pelaksanaan Pemilu, supaya tidak terjadi kecurangan,” kata
Daeng Tompo’.
“Jadi kita’ bagaimana?
Mauki’ juga melakukan pengawasan?” tanya Daeng Nappa’.
“Pastimi. Kita’ juga
harus melakukan pengawasan, terutama pada hari H Pemilu. Kita jangan langsung
pulang setelah memilih, tapi menyaksikan perhitungan suara dan penulisan hasil
pemilihan di TPS, kemudian kita foto hasil perhitungan suaranya dan disebar di
media sosial,” kata Daeng Tompo’. (asnawin)
Senin, 15 Januari 2024
------
Obrolan sebelumnya: