-------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 15 Maret 2024
Surah Al-Baqarah, Ayat 68:
Mohonkanlah Penjelasan tentang Sapi Betina Itu
qoolud'u lanaa robbaka yubayyil lanaa maa hiy, qoola innahuu yaquulu
innahaa baqorotul laa faaridhuw wa laa bikr, 'awaanum baina zaalik, faf'aluu
maa tu-maruun
Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan
kepada kami tentang (sapi betina) itu.”
Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman bahwa sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan antara itu. Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 68)
------
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah
pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an
Univ Islam Madinah
Namun mereka tetap mengulangi sifat keras kepala mereka dengan berkata:
"Mintalah kepada Tuhanmu agar memperjelas ciri dari sapi betina itu."
Musa menjawab: "Allah telah memberitahukanku bahwa sapi itu bukanlah
sapi yang tua dan bukan pula yang masih kecil, namun pertengahan diantara
keduanya. Maka laksanakanlah perintah itu."
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr.
Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
Mereka berkata kepada Musa, “Mohonlah kepada Rabbmu agar Dia menjelaskan
kepada kami ciri-ciri sapi betina yang Dia perintahkan untuk kami sembelih.”
Lalu Musa berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina
itu tidak tua dan tidak muda, pertengahan antara itu. Jadi segeralah
melaksanakan perintah Rabb kalian.”
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad
14 H
“Mohonkanlah kepada tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami
sapi betina apakah itu?” yakni berapa umurnya? “Musa menjawab, ’sesungguhnya
Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua’,”
yakni tidak terlalu dewasa, besar, “dan tidak muda, ” yakni bukan yang masih
kecil, “pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang di perintahkan
kepadamu, ” dan tinggalkanlah bersikap keras dan berlebih-lebihan.
Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an
al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor
fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Allah SWT memberitahukan tentang keras kepala Bani Israil dan banyaknya
pertanyaan mereka kepada rasul mereka. Karena hal ini adalah hal yang
menyulitkan diri mereka sendiri, Allah memberikan kesulitan kepada mereka.
Seandainya mereka menyembelih seekor sapi betina manapun, maka sudah cukup
untuk mereka. Sebagaimana Ibnu Abbas, Ubaidah, dan lainnya berkata: “Namun,
mereka memperketat permintaannya, maka Allah pun memperketat balasan atas
mereka”. Mereka berkata: (Mereka menjawab: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu
untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu")
yaitu sapi jenis apa ini? dan bagaimana deskripsinya?.
Dari Ibnu Abbas, berkata “Seandainya mereka mengambil sapi betina yang
paling dekat, maka itu sudah cukup bagi mereka, namun mereka memperketat
permintaannya, maka Allah pun memperketat balasan atas mereka”
Mujahid dan Wahb bin Munabbih berkata bahwa sapi betina itu berwarna
kuning.
(Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu
adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda) yaitu tidak tua dan tidak
terlalu muda yang belum dikawini oleh sapi jantan. Sebagaimana yang dikatakan
oleh Abu Al-‘Aliyah, As-Suddi, Mujahid, ‘Ikrimah, dan juga Ibnu Abbas.
Adh-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, (pertengahan antara itu) maknanya
yaitu "Setengah di antara yang tua dan yang muda, yaitu yang paling kuat
dan yang terbaik di antara binatang ternak dan sapi"
Hasan Al-Basri berkata terkait firman Allah SWT (sapi betina itu adalah
sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya) maknanya yaitu warnanya
sangat hitam, dan ini adalah penafsiran yang asing.
Pendapat yang benar adalah yang pertama, Oleh karena itu warna kuningnya
ditegaskan dengan (yang kuning tua warnanya)
As-Suddi berkata, (menyenangkan orang-orang yang memandangnya) maknanya
yaitu membuat takjub orang-orang yang memandangnya. Begitu juga yang
diungkapkan oleh Abu Al-Aliyah, Qatadah, dan Ar-Rabi bin Anas.
Wahb bin Munabbih berkata, “Jika kamu melihat kulitnya, kamu akan
membayangkan sinar matahari keluar dari kulitnya.”
Firman Allah SWT (Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi
betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah
dan tidak pula untuk mengairi tanaman) yaitu sesungguhnya sapi betina itu tidak
digunakan untuk membajak tanah dan tidak disiapkan untuk mengisi wadah air,
tapi sapi betina yang tidak ada cacatnya, bagus, sehat, tanpa cela sedikit pun.
(tidak ada belangnya) yaitu tidak ada warna lain, selain warna yang ada
pada tubuhnya
Menurut Qatadah, “Musallamah” berarti tidak ada kekurangan pada tubuhnya.
Begitu juga yang dikatakan oleh Abu Al-‘Aliyah dan Ar-Rabi'.
Mujahid berkata, “bersih dari belang”
‘Atha’ Al-Khurasani berkata,”tidak ada cacat dalam bentuknya, dan tidak ada
belang pada tubuhnya”
Mujahid berkata,”Tidak ada warna putih atau hitam pada tubuhnya. Abu
Al-Aliyah, Ar-Rabi', Al-Hasan, dan Qatadah juga berkata,”Tidak ada warna putih
pada tubuhnya"
Semua pendapat ini memiliki makna yang hampir sama.
(Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi
betina yang sebenarnya") Qatadah berkata maknanya adalah: "Sekarang
kamu telah memberi penjelasan kepada kami."
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata,“Sebelum hal itu (Demi Allah)
kebenaran telah datang kepada mereka (Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir
saja mereka tidak melaksanakan perintah itu)
Maknanya yaitu bersamaan dengan penjelasan ini, pertanyaan, jawaban dan
keterangan ini, mereka tidak menyembelihnya kecuali setelah berusaha. Dalam hal
ini, mereka dikecam karena sifat keras kepala mereka, oleh karena itu, mereka
hampir tidak menyembelihnya.
Referensi : https://tafsirweb.com/384-surat-al-baqarah-ayat-68.html