Ilmu Kelautan Unhas Penyuluhan Pencemaran Plastik dan Domestikasi Rumput Laut di Takalar

PENYULUHAN. Puluhan warga mengikuti penyuluhan yang diadakan Departemen Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas Makassar, di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sabtu, 09 November 2024. (ist)

 

------

Ahad, 10 November 2024

 

Ilmu Kelautan Unhas Penyuluhan Pencemaran Plastik dan Domestikasi Rumput Laut di Takalar

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Departemen Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin mengadakan penyuluhan di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sabtu, 09 November 2024.

Kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan pengabdian rutin yang dilakukan setiap semester. Fokus kegiatan penyuluhan yang dilakukan terkait dengan pencemaran sampah plastik di laut dan pengembangan budidaya serta domestikasi rumput laut.

Penyuluhan dihadiri puluhan warga yang berasal dari pembudidaya rumput laut di Puntondo, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda. Kegiatan ini diikuti warga nelayan dengan penuh antusias. Berbagai pertanyaan dilayangkan kepada kedua pemateri saat sesi tanya-jawab.

“Dipilihnya lokasi Puntondo sebagai lokasi pengabdian saya kira tepat sekali terkait dengan tema yang diangkat dalam pengabdian ini, karena Teluk Laikang ini merupakan lokasi budidaya rumput laut yang banyak menggunakan botol plastik sebagai pelampung di areal budidaya rumput laut,” kata Ketua Departemen Ilmu Kelautan Dr Khairul Amri ST MSc, saat membuka acara.

Penyuluhan yang dilakukan di Puntondo ini juga untuk melakukan sharing dengan masyarakat terkait dengan permasalahan yang dihadapi dalam budidaya rumput laut dan pengelolaan sampah plastik.

“Jadi bukan satu arah. Siapa tahu masyarakat juga memiliki permasalahan lain terkait dengan di wilayah pesisir bisa juga disampaikan. Nanti kita bersama-sama mencarikan jalan keluarnya,” ujar Khairul.

Materi pertama tentang Penanggulangan Sampah Plastik di Pesisir dibawakan oleh Dr Ir Shinta Werorilangi MSc, yang banyak menggambarkan berbagai kasus sampah plastik yang mengancam kelestarian biota laut dan juga manusia.

Shinta juga memaparkan berbagai dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran plastik, baik terhadap manusia maupun biota laut.

“Meski sudah dilakukan mitigasi terhadap sampah plastik di pesisir beberapa tahun belakangan ini, namun hasilnya belum signifikan. Target pengurangan sampah plastik 70 persen di wilayah pesisir tahun 2025 saya kira masih sulit dicapai,” ujar Shinta yang dosen Ilmu Kelautan Unhas.

Penyuluh berikutnya adalah Dr Ir Syafiudin MSi, yang memaparkan tentang berbagai jenis rumput laut yang dapat dibudidayakan selain yang sudah sering dibudidayakan nelayan rumput laut saat ini.

“Ada beberapa jenis rumput laut lainnya yang telah diteliti juga memungkinkan untuk dibudidayakan nelayan sesuai dengan kondisi alam dan cuaca yang cocok karena E.cottoni, rumput laut yang sering ditanam nelayan tidak semua musim cocok dan saat ini rawan terkena penyakit,” ungkap Syafiudin yang saat ini menjabat Kepala Laboratorium Pembenihan Biota Laut Ilmu Kelautan Unhas. (zak)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama