-----
Selasa, 11 Februari 2025
Baitul Arqam
Perkuat Pemahaman Prinsip dan Nilai Dasar Muhammadiyah
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Kegiatan Baitul Arqam yang
dilaksanakan secara berkala oleh pimpinan wilayah dan amal usaha Muhammadiyah bertujuan
memperkuat pemahaman kader terhadap prinsip dan nilai dasar Muhammadiyah.
“Jangan pernah merasa cukup
hanya karena sudah mengikuti Baitul Arqam atau Idiopolitor sebelumnya. Masih
banyak yang belum memahami prinsip dan nilai dasar Muhammadiyah, sehingga
terkadang masih terjadi pelanggaran terhadap nilai-nilai tersebut,” kata Ketua Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel, Prof Ambo Asse.
Hal itu ia sampaikan saat pembukaan
Baitul Arqam Muhammadiyah Sulsel, di Aula Ma’had Al-Birr Universitas
Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Senin, 10 Februari 2025, yang mengusung tema; “Menyatukan
Potensi untuk Masa Depan Islam Berkemajuan.”
Ambo Asse mengingatkan bahwa pimpinan
Muhammadiyah, baik di tingkat wilayah maupun pusat, harus memiliki sikap yang
sama dalam menghadapi dinamika politik.
“Seorang pimpinan tidak bisa
berbicara sembarangan. Harus mampu menempatkan diri sesuai dengan peran dan
tanggung jawabnya,” tandas Ambo Asse, seraya menambahkan bahwa Baitul Arqam
harus menjadi wadah penguatan ideologi dengan materi yang padat serta
pendalaman nilai-nilai perjuangan Muhammadiyah.
Dalam kesempatan tersebut, Ambo
Asse juga memberikan apresiasi kepada Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani
(MPKSDI), Lembaga Pengembangan Cabang – Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM),
serta Majelis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, serta lembaga
lainnya atas kiprahnya dalam kaderisasi di Muhammadiyah.
Ia menegaskan bahwa menjadi
pengurus bukan sekadar menduduki jabatan dalam struktur organisasi, melainkan harus
aktif dalam kegiatan pengajian, terutama di tingkat cabang dan ranting.
“Muhammadiyah bergerak di atas
landasan Al-Qur’an. Kita harus bersinergi, bukan bercerai-berai. Kualitas
keimanan dan ketakwaan dalam gerakan ini terus ditingkatkan,” kata Ambo Asse.
Ketua Panitia Baitul Arqam yang
juga Ketua LPCR–PM PWM Sulsel, Prof Andi Sukri Syamsuri, dalam laporannya
menyampaikan bahwa Baitul Arqam yang dilaksanakan ini merupakan Baitul arqam Bersama
dua majelis dan satu Lembaga yang berada di bawah koordinasi Wakil Ketua PWM
Sulsel Dr KH Mawardi Pewangi.
Dua majelis dimaksud yaitu Majelis
Pembina Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) dan MajelisTarjih, sedangkan satu
Lembaga yaitu Lembaga Pengembangan Cabang – Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM).
Baitul Arqam diikuti puluhan
peserta yakni dari MPKSDI sebanyak 11 peserta, LP2M sebanyak 12 peserta, serta
LPCR – PM PWM Sulsel sebanyak 13 peserta.
“Selama kegiatan berlangsung,
seluruh peserta bermalam di Kampus Unismuh untuk memastikan keberlangsungan
acara dengan maksimal,” kata Prof. Andis, sapaan akrab Andi Sukri Syamsuri.
Pembukaan Baitul Arqam dihadiri
Wakil Ketua PWM Sulsel, Dr Muhammad Syaiful Saleh yang sekaligus bertindak
sebagai Master of Training Baitul Arqam, dan Dr KH Mawardi Pewangi. (asnawin)