Empat Wakil Rektor Unismuh Makassar, Dua Lama, Dua Baru

WAKIL REKTOR BARU. Empat Wakil Rektor Unismuh Makassar yang dilantik, Selasa, 08 April 2025, Prof Andi Sukri Syamsuri (paling kiri, Wakil Rektor I), Dr Ihyani Malik (kedua dari kiri, Wakil Rektor II), Dr Mawardi Pewangi (kedua dari kanan, Wakil Rektor III), dan Dr Burhanuddin (paling kanan, Wakil Rektor IV) foto bersama Rektor Unismuh Makassar Dr Abdul Rakhim Nanda (ketiga dari kiri), Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Bambang Setiaji (keempat dari kiri), dan Ketua Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse. (Foto: Humas Unismuh Makassar)

 

------

Rabu, 09 April 2025

 

Empat Wakil Rektor Unismuh Makassar, Dua Lama, Dua Baru

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Abdul Rakim Nanda melantik empat wakil rektor untuk masa jabatan 2024–2028, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh Makassar, Selasa, 08 April 2025.

Empat wakil tersebut, dua adalah wakil rektor lama dan dua wakil rektor baru. Dua wakil rektor lama yaitu Prof Andi Sukri Syamsuri dari sebelumnya menjabat Wakil Rektor II kini menjabat Wakil Rektor I (Bidang Akademik dan Kerja Sama), serta Dr Mawardi Pewangi dari sebelumnya Wakil Rektor IV kini Wakil Rektor III (Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Kaderisasi, dan Al-Islam Kemuhammadiyahan).

Dua wakil rektor baru yaitu Dr Ihyani Malik sebagai Wakil Rektor II (Bidang SDM, Keuangan, Aset, dan Administrasi Umum), serta Dr Burhanuddin sebagai Wakil Rektor IV (Bidang Sistem Informasi, Penjaminan Mutu, Perencanaan, dan Daya Saing).

Ihyani Malik sebelumnya adalah Dekan Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Politik (Fisip), sedangkan Dr Burhanuddin sebelumnya adalah Ketua Badan Penjaminan Mutu (BPM) Unismuh dan Plt Wakil Rektor I.

Rektor Unismuh Makassar, Abdul Rakhim Nanda, dalam sambutannya mengatakan, pelantikan ini bukan sekadar seremoni pergantian pejabat, melainkan bagian dari transformasi struktural kampus untuk menghadapi tantangan masa depan.

“Restrukturisasi jabatan wakil rektor ini bertujuan menyeimbangkan tanggung jawab dan memperkuat sinergi antarbidang. Kita tidak bisa lagi bekerja dalam sekat-sekat birokrasi lama,” ujar Rakhim.

Ia mengutip dua ayat Al-Qur’an sebagai pijakan teologis dalam memaknai kepemimpinan kampus. Ayat pertama Surah Al-Baqarah ayat 30, menyebut: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.”

Ayat kedua Surah Hud ayat 61, berbunyi: “Dia menciptakan kamu dari bumi dan meminta kamu memakmurkannya.”

Menurut Rakhim, dua ayat ini menjadi pengingat bahwa jabatan kepemimpinan dalam pendidikan tinggi adalah amanah ilahiah. Para wakil rektor, kata dia, bukan hanya pemegang jabatan administratif, tetapi juga pelaksana fungsi kekhalifahan yang bertugas memakmurkan kampus, persyarikatan, dan umat melalui integritas serta inovasi.

Rakhim mengingatkan para wakil rektor yang telah dilantik untuk menunaikan amanah dengan ikhlas dan profesional. Ia berharap jabatan yang diemban menjadi ladang pengabdian, bukan tujuan karier semata.

Rakhim juga menyampaikan apresiasi kepada pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah di tingkat pusat dan wilayah yang turut hadir, termasuk Ketua PP Muhammadiyah Prof Irwan Akib, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Bambang Setiaji, dan Ketua PWM Sulsel Prof Dr Ambo Asse.

Unismuh Makassar saat ini tengah memasuki etape baru dalam roadmap pengembangannya: menjadi perguruan tinggi berbasis riset dan berkelas internasional. Visi ini diwujudkan dalam slogan “Integrated, Green, Islamic, Futuristic” untuk periode 2024–2028.

Empat pilar tersebut dijelaskan sebagai komitmen kampus untuk membangun ekosistem pendidikan yang menyeluruh, ramah lingkungan, berakar pada nilai-nilai Islam berkemajuan, serta responsif terhadap teknologi masa depan.

“Kita akan memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan mutu riset dan publikasi, serta menyiapkan SDM unggul termasuk dalam penguasaan bahasa asing,” ujar Rakhim.

Ia juga menyoroti pentingnya membangun kampus yang hijau dan Islami, menjadikan masjid sebagai pusat peradaban, serta memperkuat kaderisasi Muhammadiyah sebagai fondasi ideologis. (zak)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama