KARYA JURNALISTIK. Mahasiswa Fakultas Sastra Unibos Makassar mengadakan Pameran Karya Jurnalistik, di Lobby Kampus II Unibos, Makassar, Rabu, 11 Januari 2017. Pameran tersebut merupakan bagian dari proses perkuliahan jurnalistik. (Foto: ist)
---------
Kamis,
12 Januari 2017
Memamerkan Karya
Jurnalistik di Lobby Kampus
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Karya
jurnalistik tidak selalu harus dimuat di media massa, apalagi jika karya
jurnalistik itu bukan dibuat oleh wartawan, melainkan oleh mahasiswa. Karya
jurnalistik dapat pula dipublikasikan melalui pameran.
Cara itulah yang dilakukan oleh
mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Bosowa (Unibos) Makassar. Mereka mengemas
berita semenarik mungkin yang dipadukan dengan desain kreatif melalui spanduk,
kemudian dipamerkan di Lobby Kampus II Unibos, Makassar, Rabu, 11 Januari 2017.
“Karya itu memang perlu lebih
dipublikasikan, karena ini bisa membentuk antusias dan kepedulian mahasiswa
untuk mengapresiasi hasil karya, khususnya dalam dunia jurnalistik. Banyak
topik menarik yang bisa diusung dan akan lebih baik jika dipadukan dengan
desain dan gambar yang menarik seperti ini,” ungkap Irsan, salah seorang pengunjung
pameran.
Dekan Fakultas Sastra yang juga pengampu
mata kuliah Jurnalistik, Dr Mas’ud Muhammadiyah, mengatakan, pameran tersebut
merupakan bentuk ujian mata kuliah jurnalistik semester V.
Ujian semacam itu, katanya, akan lebih
efektif membantu mahasiswa memahami jurnalistik, serta membantu mahasiswa lebih
memahami penerapan ilmu yang telah diberikan dalam proses perkuliahan.
“Dalam perkuliahan, mahasiswa sudah
mendapatkan konsep-konsep dasar penulisan berita, teknik wawancara, penggunaan
foto, dan lain sebagainya. Pameran ini diadakan, karena kami merasa bahwa
memicu keberanian mahasiswa untuk memperlihatkan kreativitas yang dimiliki itu
penting. Teknik ujian seperti ini juga sudah pernah diterapkan di beberapa
sekolah luar negeri dan kami mencobanya untuk lebih menarik minat mahasiswa,” tutur
Mas’ud.
Mantan wartawan Harian Pedoman Rakyat menambahkan,
penilaian hasil ujian antara lain dengan melihat bagaimana hasil penilaian
pengunjung yang dikalkulasikan dari poin-poin tertentu, termasuk penilaian
materi dan topik dalam tulisan, desain umum, tata letak gambar dan komposisi
warna.
“Hasil ujian dengan teknik seperti ini
juga dilihat dari bagaimana jawaban penulis terhadap masing-masing pengunjung
yang mengajukan pertanyaan,” ungkap Mas’ud. (win)