SILATNAS. Foto atas: sebagian peserta Silatnas BEM PTM se-Indonesia foto bersama pada hari pertama, di Auditorium Al-Amien Kampus Unismuh Makassar, Selasa, 07 Maret 2017. Foto bawah: mahasiswa Unismuh Makassar menampilkan tari padduppa yang merupakan tari penyambutan tamu khas Sulawesi Selatan pada acara pembukaan. (ist)
--------
Rabu,
08 Maret 2017
Pengurus BEM PTM
se-Indonesia Silatnas di Unismuh Makassar
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Ratusan pengurus
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM)
se-Indonesia menghadiri acara Silaturrahim Nasional (Silatnas) BEM PTM
se-Indonesia, di Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, 7-11 Mret
2017.
Silatnas dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel yang juga Ketua Badan Pembina Harian (BPH)
Unismuh Makassar, Dr HM Syaiful Saleh, di Auditorium Al-Amien Kampus Unismuh
Makassar, Selasa, 07 Maret 2017.
Acara pembukaan turut dihadiri Walikota
Makassar diwakili Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Makassar Dr
Pantja Nurwahidin, Wakil Rektor I Unismuh Makassar Abdul Rakhim Nanda, Wakil
Rektor II Unismuh Dr Andi Sukri Syamsuri, serta sejumlah undangan.
Syaiful Saleh tidak berpanjang lebar
saat memberikan kata sambutan. Mantan Asisten II Setda Kota Makassar, pada
kesempatan tersebut memompa semangat para mahasiswa perguruan tinggi
Muhammadiyah untuk menyiapkan diri menjadi kader Muhammadiyah, kader umat, dan
atau kader bangsa.
“Saya ingin mendengar kesiapan anak-anakku
sekalian dengan hati yang tulus silahkan dijawab. Siap jadi kader Muhammadiyah?”
tanya Syaiful.
“Siap!” jawab mahasiswa.
“Siap jadi kader umat?” tanya Syaiful sambil
tersenyum.
“Siap!” jawab mahasiswa.
“Siap jadi kader bangsa?” tanya Syaiful
sekali lagi.
“Siap!” jawab mahasiswa.
Syaiful Saleh kemudian mengucapkan hamdalah
kemudian menutup sambutannya dengan mengucapkan salam, yang langsung dijawab
dengan balasan salam dan tepuk-tangan meriah peserta Silatnas.
Presiden Mahasiswa Unismuh Makassar Iyan
Ebi Novita mengatakan, Silatnas BEM PTM se-Indonesia adalah refleksi tanggungjawab
moral mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah untuk berkonstribusi nyata dalam
menjaga kedaulatan bangsa.
“Silatnas BEM PTM se-Indonesia adalah moment
penting untuk kita semua bagi kita sebagai tokoh mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah
untuk membuka ruang dialog, mengelaborasi ide dan gagasan kita, sehingga lahir
ide-ide dan gagasan-gagasan baru dalam mewujudkan Indonesia berdaulat,” tegasnya.
Ketua Panitia, Irwan, mengatakan Silatnas
BEM PTM se-Indonesia dihadiri oleh tokoh-tokoh mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah
dari Bangka Belitung di Sumatera sampai Papua di kawasan timur Indonesia.
“Semoga kehadiran kita di kota ini bisa
membawa manfaat untuk bangsa dan kampus perguruan tinggi Muhammadiyah,” ujarnya.
Tari Padduppa
Acara pembukaan Silatnas BEM PTM
se-Indonesia diramaikan pertunjukan Tari Padduppa yang merupakan tari
penyambutan tamu khas Sulawesi Selatan, dari sejumlah mahasiswa Unismuh
Makassar.
Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan
pemaparan materi antara lain dari Kasdam VII/Wirabuana Brigjen TNI Supartodi
Dijamu Walikota
Pada Selasa malam (7 Maret 2017), peserta
Silatnas BEM PTM se-Indonesia dijamu makan malam oleh Walikota Makassar
Mohammad Ramdhan Pomanto, di Rumah Jabatan Walikota Makassar.
“Isilah Silatnas dengan hal-hal yang
bersifat global,” kata Danny, sapaan Mohammad Ramdhan Pomanto.
Kekuatan, katanya, tidak lagi ditentukan
oleh besar kecilnya seseorang atau lembaga, namun kekuatan ditentukan oleh
kecepatan. Siapa yang tercepat, lanjutnya, maka dialah yang terkuat.
“Di era digital informasi, kekuatan
pikiran tak dapat dikesampingkan dalam menentukan keberhasilan. Ibarat dua sisi
mata uang, dalam diri manusia terdapat potensi untuk berpikir positif atau
malah berpikir negatif. Dalam Islam dikenal dengan istilah tabayyun dan
khusnuzon,” tutur Danny yang yang menyebut peserta Silatnas sebagai calon-calon
khalifah di masa yang akan datang yang kelak akan menorehkan sejarahnya. (zak)