SYAWALAN MUHAMMADIYAH. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tabligh, Prof Yunahar Ilyas, tampil membawakan Hikmah Syawalan Muhammadiyah Sulsel, di halaman Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Jl Perintis Kemerdekaan, km.10, Makassar, Sabtu, 01 Juli 2017. (Foto: Haidir Fitra Siagian)
-----------
Sabtu,
01 Juli 2017
Muhammadiyah: Starbucks
Mendukung Perbuatan Keji
-
Dari Makassar,
Muhammadiyah Serukan Boikot Produk Starbucks
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Ketua
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Tarjih, Tajdid, dan Tabligh, Prof Yunahar Ilyas, menyerukan
warga Muhammadiyah dan umat Islam Indonesia memboikot kedai kopi global asal
Amerika Serikat, Starbucks.
Boikot itu sebagai bentuk protes
terhadap pernyataan Bos Starbucks, Howard Schultz yang dalam salah satu rapat
meminta para pemegang saham perusahaan yang dipimpinnya “angkat kaki” jika
tidak mendukung pernikahan sesama jenis atau LGBT.
“Ini sudah sangat jelas Starbucks
mendukung perbuatan keji yang sangat bertentangan dengan Islam. Ini bahkan
sebuah bentuk pelanggaran HAM karena membiarkan kepunahan manusia terjadi,”
ungkap Yunahar Ilyas, di sela acara Syawalan 1438 Hijriyah yang diadakan Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah Sulsel, di halaman Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah
Sulawesi Selatan, Jl Perintis Kemerdekaan, km.10, Makassar, Sabtu, 01 Juli 2017.
Yunahar yang menjadi penceramah pada
acara Syawalan tersebut menyerukan kepada warga Muhammadiyah dan kepada umat
Muslim untuk menghentikan dan memboikot produk Starbucks dan beralih kepada
produk kopi lokal.
“Toh selama ini, Starbucks juga
menggunakan kopi lokal kita, mereka hanya memenangkan merk atau brand. Orang
cerdas tidak mengonsumsi brand tapi isi atau substansi produk,” katanya.
Seruan untuk memboikot Starbucks juga
sempat menggema di media sosial Twitter beberapa hari yang lalu. Hashtag
#BoikotStarbucks bahkan sempat menjadi trending topic Twitter dengan 2.861
cuitan.
Pentingnya
Ukhuwah
Saat membawakan tauziyah, Yunahar
menyerukan pentingnya memahami dan melaksanakan ukhuwah Islamiyah, agar umat
muslim dapat hidup dengan rukun, damai, dan sejahtera.
“Dengan berukhuwah, akan memberikan rasa
saling tolong menolong, saling pengertian, tidak menzalimi orang lain dan
menjaga kehormatan sesama,” tuturnya.
Syawalan yang merupakan acara rutin
tahunan setiap selesai perayaan Idul Fitri tersebut dihadiri Ketua Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, serta seribuan pengurus,
kader, dan simpatisan Muhammadiyah, termasuk unsur pimpinan perguruan tinggi
dan pimpinan amal usaha Muhammadiyah se-Sulsel.
Tamu dan undangan lain yang hadir yaitu unsur
Muspida Sulsel, termasuk Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Mas Guntur Laupe, Kasdam XIV/Hasanuddin
Brigjen Supartodi, serta Wakil Walikota Makassar Dr Samsul Rizal. Gubernur Sulsel
pada kesempatan tersebut diwakili Staf Ahli Gubernur Sulsel Bidang Hukum, Abdul
Haris. (win)
Tags
Liputan Utama