--------
Senin, 24 Juli 2017
Unismuh Wisuda 1.500 Alumni, Dua Alumni Raih IPK 4,0
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mewisuda 1.517 alumni pada Rapat
Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka Milad ke-54, serta Wisuda Sarjana dan
Pascasarjana ke-62, di Balai Sidang Muktamar 47 Unismuh Makassar, Senin, 24
Juli 2017.
Di antara 1.517
alumni tersebut, terdapat dua orang yang berhasil menyelesaikan studinya dengan
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,0. Mereka adalah Mursyid Fikri dari
Prodi Pendidikan Agama Islam, dan Nurmansyah dari Prodi Hukum Ekonomi Islam.
Nilai tertinggi
alumni Program Pascasarjana diraih Irfan Syarif dari Program Studi Magister
(S2) Manajemen, dengan IPK 3,91, serta lama studi dua tahun dan delapan bulan.
Rektor Unismuh
Makassar Dr H Abdul Rahman Rahim pada kesempatan tersebut mengingatkan para wisudawan
bahwa wisuda adalah awal dari rangkaian perjalanan masa depan untuk membuktikan
bahwa mereka memang layak menyandang gelar sarjana atau magister.
“Kalau selama dalam
proses perkuliahan, aktivitas belajar Anda masih terpola, terjadwal, serta
tertata sesuai program universitas di bawah bimbingan dan arahan para dosen,
maka setelah wisuda, aktivitas Anda lebih banyak ditentukan oleh kemampuan
personal Anda. Masyarakatlah yang akan menilai dan mengevaluasi Anda,” tutur
Rahman.
Masyarakat,
katanya, akan menilai sejauh sejauh mana para alumni Unismuh Makassar mampu
mengimplementasikan ajaran Islam di tengah masyarakat, utamanya akhlak shalat
berjamaah, dan mampu mengemban misi dan dakwah persyarikatan Muhammadiyah.
“Kami berharap,
Anda sebagai alumni Universitas Muhammadiyah Makassar, selalu menjalin
komunikasi dan terlibat langsung dalam aktivitas dakwah persyarikatan
Muhammadiyah,” kata Rahman.
Jangan Kecewakan Orangtua
Acara wisuda turut
dihadiri Walikota Makassar Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto dan sekaligus
diberi kesempatan memberikan kata sambutan.
Dalam sambutannya,
Danny mengingatkan keberhasilan wisudawan menyelesaikan pendidikan sarjana dan
pascasarjana tidak terlepas dari doa dan usaha dari orangtua.
“Jangan kecewakan
orang tua kita. Jadilah generasi yang mampu meneruskan harapan dan cita - cita
orang tua. Setiap orang tua mendoakan dan mengupayakan yang terbaik bagi
anak-anaknya,” kata Danny.
Wisudawan yang
berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana dan pendidikan pascasarjana, katanya,
telah mempersembahkan kebahagiaan dan memberikan kebanggaan bagi orangtuanya.
“Keberhasilan
meraih gelar sarjana, magister, dan doktor, bukanlah akhir dari perjalanan
mewujudkan cita-cita, melainkan awal dari sebuah perjalanan yang baru,” kata
Danny. (zak)