AWALAN ATAU KATA DEPAN. Salah satu media daring menurunkan judul berita: “Sudah Minta Maaf, GP Ansor Minta
Polemik Pembakaran Bendera di Akhiri”. Berita ini dilansir pada Kamis pagi, 01
November 2018. Kita
tidak membahas judul atau isi berita, tapi fokus pembahasannya adalah kata “..
di Akhiri.”
----------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 02 November 2018
Diakhiri
Sebenarnya
sudah terlalu sering dibahas mengenai penggunaan “di” sebagai awalan (prefiks)
dan “di” sebagai kata depan (preposisi), tapi tetap saja ada wartawan yang
salah dalam menuliskannya.
Lebih
parah lagi, kesalahan itu muncul pada judul berita, sehingga pembaca bisa
dengan telanjang mata melihat kesalahan itu.
Judul
berita salah satu media daring ini misalnya, “Sudah Minta Maaf, GP Ansor Minta
Polemik Pembakaran Bendera di Akhiri”. Berita ini dilansir pada Kamis pagi, 01
November 2018.
Kita
tidak membahas judul atau isi berita, tapi fokus pembahasannya adalah kata “..
di Akhiri.”
Tentu
saja kata tersebut salah. Tulisan yang benar adalah “.. Diakhiri.”
Kesalahan
yang sering terjadi adalah kekeliruan penggunaan “di” sebagai awalan yang harus
ditulis serangkai, dan penulisan “di” sebagai kata depan (preposisi) penunjuk
tempat yang harus ditulis terpisah. Contohnya: “dijual”, bukan “di jual”, dan “di
mana”, bukan “dimana.”
Cara
mudah untuk memisahkan fungsi keduanya adalah dengan melihat jenis kata yang
terbentuk.
Jika
menjadi kata kerja pasif, itu berarti harus ditulis serangkai dan jika menjadi
penunjuk tempat atau lokasi, itu berarti harus ditulis terpisah.
Mohon
maaf ini hanya curhat seorang pembaca. Wassalam.
Kamis,
01 November 2018
Asnawin
Aminuddin