RAIH DOKTOR. Arifuddin Usman (kiri) didampingi isterinya, Nur Asia, memegang ijazah S3 Pendidikan Sosiologi, disaksikan Rektor UNM Prof Husain Syam, seusai ujian promosi doktor, di Ballroom Menara Pinisi Kampus UNM Gunungsari Baru, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat, 21 Desember 2018. (ist)
----
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 22 Desember 2018
Arifuddin
Usman, WR III UNM Akhirnya Raih Gelar Doktor
Gelar akademik memang
penting, apalagi di lingkungan kampus, tetapi lebih penting lagi kemampuan dan
kompetensi. Bahwa untuk menduduki jabatan tertentu, misalnya dekan atau wakil
rektor, sebaiknya dipilih orang yang bergelar doktor, bahkan jika perlu yang
juga sudah menyandang pangkat guru besar dengan gelar profesor, itu juga perlu,
tetapi tidaklah mutlak.
Maka jika ada dosen
yang masih bergelar magister dan belum bergelar doktor, tetapi kemudian terpilih
menjadi dekan atau menjadi wakil rektor, tidaklah perlu dipersoalkan. Yang
penting, dia dapat bekerja dengan baik, dapat bekerjasama dengan semua dosen
dan karyawan, serta menunjukkan kinerja mumpuni.
Dan itulah yang telah
ditunjukkan oleh seorang Arifuddin Usman. Pria kelahiran Balangnipa, Kabupaten
Sinjai, 13 Maret 1965, cukup lama mendapat sorotan dan (mohon maaf) pandangan
agak miring, hanya karena dirinya masih bergelar magister dan belum bergelar
doktor.
Suami dari Nur Asia ini
disoroti karena terpilih menjadi Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)
Universitas Negeri Makassar (UNM) sekitar sembilan atau sepuluh tahun lalu,
padahal ketika itu dirinya masih bergelar magister.
Dua dekan FIK UNM sebelumnya,
semuanya bergelar profesor, yakni Prof Kasmad Yahya dan Prof Anwar Pasau.
Sekadar informasi, FIK UNM dulu bernama Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, disingkat FPOK IKIP
Ujungpandang.
Empat tahun kemudian,
Arifuddin Usman kembali terpilih sebagai Dekan FIK (periode 2014-2018), dan
saat itu dirinya pun masih bergelar magister. Dan tentu saja dirinya
terus-menerus menjadi sorotan, karena belum bergelar doktor.
Saat masih menjabat
Dekan FIK, ia dipinang oleh Prof Husain Syam menjadi salah satu dari empat wakil
rektor. Arifuddin Usman dipilih menjadi Wakil Rektor III mendampingi Prof
Husain Syam, mantan Dekan Fakultas Teknik yang terpilih sebagai Rektor UNM
periode 2016-2020.
Dan lagi-lagi Arifuddin
Usman mendapat sorotan, karena saat dilantik sebagai Wakil Rektor III, dirinya
masih bergelar magister. Ia satu-satunya di antara empat wakil rektor pendamping
Husain Syam yang masih bergelar magister.
Tiga
wakil rektor lainnya, yaitu Prof Muharram (Wakil Rektor I / Bidang Akademik), Dr.
Karta Jayadi (Wakil Rektor II / Bidang Administrasi Umum dan Keuangan), dan
Prof Gufran D Dirawan (Wakil Rektor IV / Bidang Kerja Sama).
Teliti
Perilaku Suporter PSM
Dua tahun setelah
menjabat Wakil Rektor III UNM, barulah Arifuddin Usman berhasil menyelesaikan
pendidikan doktoralnya dan meraih gelar doktor.
Ia meraih gelar doktor
dalam bidang ilmu sosial Program Studi S3 Pendidikan Sosiologi Program
Pascasarjana UNM, di Ballroom Menara Pinisi Kampus UNM Gunungsari Baru, Jl AP
Pettarani, Makassar, Jumat, 21 Desember 2018.
Arifuddin Usman berhasil
mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Perilaku Sosial
Komunitas Suporter Persatuan Sepakbola Makassar (PSM)”, di hadapan tim penguji
yang dipimpin langsung Rektor UNM Prof Husain Syam, serta penguji eksternal Rektor
Univereitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Nurhasan.
Ujian promosi doktornya
turut dihadiri Anggota DPR RI, Syamsu Niang, sejumlah pejabat, pegawai dan
civitas akademika UNM, serta puluhan suporter PSM.
Rektor UNM, Prof Husain
Syam, memuji promovendus Arifuddin Usman, yang tetap berjuang menyelesaikan
program doktoral di UNM dengan segala tantangannya, apalagi posisinya sebagai
Wakil Rektor III (Bidang Kemahasiswaan) yang tentu membutuhkan perhatian dan
energi yang besar.
Anak dari Usman Suganti (alm) dan Sakinah Abdullah (almh), serta ayah dari Muhammad Al'Shiroth Arifuddin SPd dan Muhammad Tauhid Al'Islamy Arifuddinp, pun tercatat sebagai doktor ke-411 dalam lingkup UNM, dengan prestasi yang sangat
membanggakan, yakni dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, 4,0.
Selamat dan sukses Pak
Arifuddin Usman. Meskipun agak terlambat, akhirnya bapak berhasil meraih gelar
doktor. (Asnawin Aminuddin, wartawan, alumni FPOK IKIP Ujungpandang / FIK UNM)