JUMPA WARTAWAN. Ketua Panitia UTBK SBM PTN 2019 UNM, Prof Muhammad Jufri (kanan) tertawa saat mendengarkan penjelasan dari Sekretaris Panitia, Prof Hasnawi Haris, dalam jumpa wartawan di Kafe Kanrejawa Topas, Makassar, Selasa, 09 April 2019. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
-------
Rabu, 10 April 2019
Calon Maba UNM Tidak Bebas Memilih Prodi
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA).
Calon mahasiswa baru (maba) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang mendaftar
melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), tidak bebas memilih program studi
(prodi) atau jurusan sesuai keinginan masing-masing.
“Prodi
yang akan dipilih calon maba ditentukan dari nilai atau skor hasil UTBK mereka,”
kata Ketua Panitia UTBK SBM PTN 2019 UNM, Prof Muhammad Jufri, didampingi
Sekretaris Prof Hasnawi Haris, Kepala Humas UNM Dr Burhanuddin, dan Kepala
Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Basri, dalam jumpa
wartawan di Makassar, Selasa, 09 April 2019.
Pada
saat mendaftar untuk mengikuti UTBK, jelas Jufri, para calon maba belum memilih
prodi atau jurusan. Mereka baru memilih prodi atau jurusan yang diinginkan
setelah nilai hasil UTBM keluar.
“Kira-kira
sepuluh hari setelah mengikuti UTBK, nilai atau skor mereka sudah keluar. Nilai
atau skor itulah yang digunakan untuk mengikuti SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri). Prodi atau jurusan yang akan dipilih dalam SBMPTN harus
disesuaikan dengan skor atau nilai hasil UTBK, karena setiap prodi berbeda-beda
standar atau passing grade-nya,” jelas Jufri.
“Dan
jangan coba-coba memilih prodi yang passing grade-nya tinggi, karena itu
menabrak tembok namanya,” timpal Hasnawi sambil tersenyum.
UTBK
UNM tahun diikuti 26.888 pendaftar. Pelaksanaan tes dilakukan setiap hari Sabtu
dan Ahad dalam dua gelombang. UTBK gelombang pertama dimulai 13-14 April dan
berakhir pada 04 Mei 2019, sementara UTBK gelombang kedua dimulai pada 11 Mei
dan berakhir pada 26 Mei 2019.
“Setiap
peserta diberi kesempatan mengikuti ujian dua kali,” kata Jufri yang
sehari-hari menjabat Dekan Fakultas Pesikologi UNM.
Hasnawi
Haris yang sehari-hari menjabat Dekan Fakultas Ilmu-ilmu Sosial (FIS) UNM,
menambahkan bahwa pada UTBK kali ini terdapat enam orang peserta yang
berkebutuhan khusus, sehingga panitia memberi kesempatan kepada mereka untuk
mengikuti pada sesi 9 dan sesi 17 dari 20 sesi pelaksanaan UTBK.
Menyinggun
kuota maba yang akan diterima UNM tahun ini, Jufri dan Hasnawi mengatakan,
pihaknya selaku Panitia UTBK SBMPTN UNM belum mendapat angka kuota yang akan
diterima.
“Nanti
akan dijelaskan tersendiri oleh Pak Rektor dalam jumpa wartawan berikutnya,
tapi pembagiannya kurang lebih seperti ini. Sebanyak 30 persen kuota maba
diterima melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yang
biasa juga disebut jalur undangan, sebanyak 40 persen diterima melalui SBMPTN
yang didahuluo UTBK, dan 30 persen diterima melalui jalur mandiri,” rinci
Jufri. (ima)