“Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul, ketika saudara mereka Luth, berkata kepada mereka: Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” (Asy-Syu’ara/26: 160-163)
-----
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 25 Mei 2019
Adzab Allah bagi Kaum yang Menolak Ajakan Taqwa (4)
Suluh Ramadhan
1440 H – Jalan Menuju Taqwa (19):
Adzab Allah bagi Kaum yang Menolak Ajakan Taqwa (4)
Oleh: Abdul Rakhim
Nanda
(Wakil Sekretaris Muhammadiyah Sulsel / Wakil Rektor I
Unismuh Makassar)
“Kaum
Luth telah mendustakan rasul-rasul, ketika saudara mereka Luth, berkata kepada
mereka: Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah
kepada Allah dan taatlah kepadaku.” (Asy-Syu’ara/26:
160-163)
------
Kaum Luth a.s dikenal dengan kaum Sadum (Sodom) dan Amurah yakni dua tempat yang terletak di ujung selatan
laut mati (Buhairatul Luth). Sadum
adalah ibukota Gharzaghar.
Nabi Luth a.s. adalah kemenakan dari Nabi Ibrahim a.s. putra saudaranya yang bernama Haran
binTarikh.
Demikian sebagaimana
ditulis dalam Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir.
Penduduk Sadum kebanyakan di antaranya terdiri dari orang-orang jahat dan kafir. Mereka
kerap kali melakukan perampokan dan kejahatan lainnya. Selain kebiasaan mereka
yang jelek, mereka malah melakukan kemungkaran dalam bentuk yang belum pernah
terjadi sebelumnya di zaman itu, yakni kejahatan homoseksual dan meninggalkan atau tidak bergairah sama sekali terhadap perempuan (homoseksual kronis).
Saking sakitnya, malaikat yang menjadi tamu Nabi Luth a.s yang menyerupai laki-laki pun mereka minta kepada Luth a.s. agar ‘diserahkan’ kepada mereka. Nabi Luth a.s meminta kepada mereka agar jangan mempermalukan dia (Nabi Luth), namun mereka bahkan memaksa dan melawan Nabi Luth a.s. (QS al-Hijr/15 : 67 – 70)
Dalam kondisi seperti ini Allah SWT mengutus Nabi Luth kepada
mereka untuk memberikan peringatan, namun mereka malah menolak dan mengusirnya.
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya).
(Ingatlah) tatkala dia Berkata kepada mereka: Mengapa kamu mengerjakan
perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi
lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah
kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya
mengatakan: Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini;
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri."
(QS al-A’raf/7 : 80-82)
Oleh karena menolak ajakan ketaqwaan dari Nabi Luth a.s, maka
Allah SWT mendatangkan adzab bagi mereka berupa suara keras mengguntur, kotanya
dibalik (liquifaksi) dan disusul
dengan hujan batu yang membinasakan mereka semuanya.
“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur,
ketika matahari akan terbit. Maka kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik
ke bawah dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.”
(Al-Hijr/15 : 73-74)
Itulah pelajaran dari kisah kaum Sadum dan Amurah yang menolak
ajakan Luth a.s. untuk bertaqwa lalu mereka dibinasakan. Mari kita mengambil ibrah
darinya. Semoga
kita dapat memelihara ketakwaan dan dijauhkan dari adzab Allah SWT.
-----
Baca juga:
Adzab Allah bagi Kaum yang Menolak Ajakan Taqwa (2)
-----
Baca juga:
Adzab Allah bagi Kaum yang Menolak Ajakan Taqwa (2)