“Kenapa mesti ditembak? Mereka itu hanya menyatakan pendapat di muka umum, karena tidak puas dengan penetapan KPU soal hasil perhitungan suara Pilpres? Itu hak warga negara! Kenapa mesti ditembak?” kata Daeng Tompo'.
-----
PEDOMAN KARYA
Kamis, 23 Mei 2019
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Banyaknamo Kodong Saudara-saudarata' yang Mati Ditembak
“Banyaknamo kodong saudara-saudarata’ yang mati ditembak,” kata Daeng Nappa' kepada Daeng Tompo' saat jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah di masjid.
“Dimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Di Jakarta,” sebut Daeng Nappa’.
“Oh, itu yang aksi kedaulatan rakyat-ka kah?” tanya Daeng Tompo'.
“Iye’," jawab Daeng Nappa'.
“Kenapa mesti ditembak? Mereka itu hanya menyatakan pendapat di muka umum, karena tidak puas dengan penetapan KPU soal hasil perhitungan suara Pilpres? Itu hak warga negara! Kenapa mesti ditembak?” kata Daeng Tompo'.
“Kalau pakai peluru karet atau tembakan gas air mata, itu biasaji, tapi ini pakai peluru tajam,” timpal Daeng Nappa'.
“Oh, itu yang aksi kedaulatan rakyat-ka kah?” tanya Daeng Tompo'.
“Iye’," jawab Daeng Nappa'.
“Kenapa mesti ditembak? Mereka itu hanya menyatakan pendapat di muka umum, karena tidak puas dengan penetapan KPU soal hasil perhitungan suara Pilpres? Itu hak warga negara! Kenapa mesti ditembak?” kata Daeng Tompo'.
“Kalau pakai peluru karet atau tembakan gas air mata, itu biasaji, tapi ini pakai peluru tajam,” timpal Daeng Nappa'.
“Allahu akbar. Mudah-mudahan yang mati dalam aksi itu mati syahid,” kata Daeng Tompo’.
“Aamiinn..,” tukas Daeng Nappa’. (asnawin)
Makassar, 23 Mei 2019
-----
Baca juga:
Tetta! Kenapai Itu KPU Tengah Malam Naumumkangi Hasil Pilpres-ka?
Bergabung dengan Ulama atau dengan Orang Jahat?
-----
Baca juga:
Tetta! Kenapai Itu KPU Tengah Malam Naumumkangi Hasil Pilpres-ka?
Bergabung dengan Ulama atau dengan Orang Jahat?