----
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwa-lah kepada-Ku, wahai orang-orang yang berakal.” (Al-Baqarah/2 : 197)
--------
----------
PEDOMAN KARYA
Senin, 27 Mei 2019
Suluh Ramadhan
1440 H – Jalan Menuju Taqwa (21):
Pesan-pesan Allah tentang Taqwa (1)
Oleh: Abdul Rakhim
Nanda
(Wakil Sekretaris Muhammadiyah Sulsel / Wakil Rektor I
Unismuh Makassar)
“Berbekallah,
dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwa-lah kepada-Ku, wahai
orang-orang yang berakal.”
(Al-Baqarah/2 : 197).
-----
Ada
beberapa kondisi yang mengharuskan orang menyiapkan bekal. Boleh jadi
kondisi perjalanan jauh dan dalam waktu yang lama, bisa juga bila sesorang
berencana berhijrah ke suatu tempat untuk selanjutnya menetap di tempat
tujuannya.
Kemampuan
menyiapkan bekal yang sesuai dengan kondisi perjalanan atau kondisi tempat
tujuan menggambarkan perencanaan yang matang bagi seseorang yang bijak
menghadapi perjalanan hidupnya.
Umumnya
bekal dalam menjalani kehidupan dunia adalah berbentuk materi, sementara
menurut keimanan kita bekal untuk perjalanan akhirat adalah non materi (baca:
amal saleh). Namun bekal yang dapat membingkai keduanya adalah bekal taqwa (dzadittaqwa).
Berbekal
ketaqwaan akan menuntun seseorang menjalani hidup ‘berimbang’ --bukan
seimbang-- antara persiapan kehidupan akhiratnya dengan perjalanan kehidupan
dunianya. Bagi
orang beriman, pengertian “hidup berimbang” adalah bahwa seluruh proses
kehidupan dunia diusahakan sekuat-kuatnya untuk mencapai kebahagiaan di negeri
akhirat kelak.
-------
Artikel terkait:
Adzab Allah bagi Kaum yang Menolak Ajakan Taqwa (5)
-------
Artikel terkait:
Adzab Allah bagi Kaum yang Menolak Ajakan Taqwa (5)
-------
Jadi, tidak berhenti hanya dengan “bahagia di dunia” tetapi “bahagia di dunia untuk lebih bahagia di akhirat”. Begitulah antara lain makna yang dapat dipahami dari firman Allah SWT: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (untuk kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS al-Qashash/28: 77).
Jadi, tidak berhenti hanya dengan “bahagia di dunia” tetapi “bahagia di dunia untuk lebih bahagia di akhirat”. Begitulah antara lain makna yang dapat dipahami dari firman Allah SWT: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (untuk kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS al-Qashash/28: 77).
Ayat
ini membimbing seseorang memprogramkan
hidupnya dalam bingkai taqwa. Bila diperhatikan, ada empat tuntunan model persiapan
bekal dengan ketaqwaan.
(1)
Mencari / melihat apa saja yang
telah dianugerahkan Allah kepada kita yang sudah dipersiapkan / dialokasikan untuk
negeri akhirat, jangan-jangan habis untuk dunia saja. (2) Untuk kehidupan dunia
sesuaikan dengan apa yang kita “butuh” saja,
tidak lebih.
(3)
Kebaikan
yang ada pada diri kita, seluruhnya adalah pemberian/perbuatan Allah. Jadi
dalam diri kita itu adalah kumpulan kebaikan Allah, maka berbuat baiklah
sebagaiman Allah berbuat baik kepada kita.
(4)
Menjaga
agar jangan sampai usaha-usaha yang kita lakukan dalam hidup berakibat ‘kerusakan’
(kerusakan dalam berbagai bentuknya). Itulah bekal taqwa (zadittaqwa).
Inti
dari pesan ayat ini adalah menata pola hidup dalam bingkai taqwa sebagaimana tersebut
pada ayat 77 Surah
al-Qashash ini. Jadi boleh berusaha untuk menjadi seorang yang kaya raya, tapi harus mengikuti
empat pola ini; “sudah berapa untuk
akherat?, untuk dunia yang kita butuh saja!, ikuti cara Allah berbuat baik
kepada kita!, dan jangan berbuat kerusakan!”
Bertaqwalah
kepada-Ku
kata Allah SWT, wahai orang-orang yang punya lubuk hati (ulul albab). Mari persiapkan bekal taqwa..!