MOBIL HONDA LIFE. Setelah kelahiran anak pertamanya yang diberi nama Hernita, pada bulan Agustus 2019, Sahban membeli mobil Honda Life seharga Rp1.250.000. Harga yang cukup mahal pada pertengahan tahun 1970-an. Honda Life adalah mobil sedan produksi 1971-1974.
--------
PEDOMAN
KARYA
Rabu,
12 Juni 2019
Biografi Sahban Liba (20):
Anak Pertama Lahir, Langsung Beli Mobil dan Rumah
Penulis: Hernita Sahban Liba
Memiliki uang tunai sebesar Rp5 juta lebih pada tahun 1974, tentu bukanlah sesuatu yang mudah. Tak banyak orang yang memiliki uang sebanyak itu, apalagi kalau hanya pegawai negeri sipil atau tentara.
Dengan
memiliki sebesar itu, tentu saja hati Sahban
sangat berbunga-bunga. Tak
henti-hentinya ia
mengucapkan rasa syukur yang tak
terhingga kepada Allah SWT. Di saat
ia sedang galau pada
kelahiran anak pertamanya,
tanpa uang yang cukup, ternyata Allah mendatangkan rezeki yang tak terduga
olehnya.
Uang
sebesar Rp5 juta lebih itu kemudian digunakan untuk biaya persalinan anak
pertamanya (bulan Agustus 1974). Karena mendapat uang dalam jumlah yang banyak
itulah, Sahban dan Andi Lala kemudian memberi nama Hernita, kepada anak pertamanya
yang seorang bayi perempuan. Hernita adalah singkatan dari Hari Ini Dapat
Jutaan.
Setelah
itu, Sahban membeli mobil Honda Life seharga Rp1.250.000. Harga yang cukup mahal pada pertengahan tahun
1970-an. Honda Life adalah mobil sedan produksi
1971-1974.
Mobil
Honda Life ini merupakan mobil Honda sebelum “lahirnya”
Honda Civic. Mobil ini
menggunakan penggerak depan, berbeda dengan mobil-mobil lain pada zamannya. Mesinnya
hanya 356cc dan kecepatan maksimalnya hanya
80 km per jam.
Selain
membeli mobil, Sahban menggunakan uang tersebut untuk membeli tanah di daerah
Tanjung Duren Selatan III No. 28 seharga Rp500.000, lalu membeli sebuah rumah di
daerah Blok A seharga Rp2.000.000.
Dalam
perkembangannya, Sahban membangun rumah di jalan Tanjung Duren Selatan III No
28 tersebut sebagai pengganti rumah di tepi kali yang dibeli Tuan Sumendap.
Rumah itu kemudian ditinggali oleh Sahban dan keluarganya.
Sebelumnya, mereka menyewa rumah
di Blok A, namun
karena selalu terkena banjir yang tinggi akhirnya mereka memutuskan untuk
pindah.
Setelah
beberapa waktu, sang isteri, Andi
Lala, kembali hamil. Beliau
melahirkan dua anak kembar laki-laki di tahun 1977. Kedua anak ini diberi nama Muhammad
Arsal Sahban dan Muhammad Amsal Sahban.
Anak-anak
ini sering dibawa setiap akhir minggu ke hotel luar kota atau ke Puncak.
Anak-anak ini diajarkan berenang, bermain tenis, dan aktivitas lainnya untuk
melepas lelah. Mereka juga tidak jarang diajar berjalan-jalan ke daerah yang
lebih jauh seperti Bali dan Semarang.
Terakhir,
kehamilan ketiga ibu Andi Lala rupanya
dikaruniai anak perempuan yang diberi nama Arfiany,
atau yang akrab dipanggil Nani.
Keempat
anaknya ditanamkan nilai-nilai agama sejak awal, sehingga mereka dapat
mengetahui norma-norma yang dipegang oleh Sahban. (bersambung)
Editor:
Asnawin Aminuddin