"Ini adalah kehormatan (bagi mereka), dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka." (Shad/38 : 49-50)
------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 02 Juni 2019
Suluh Ramadhan 1440 H - Jalan Menuju Taqwa (28):
Balasan Allah untuk Orang-orang Taqwa (3)
Oleh: Abdul Rakhim Nanda
(Wakil Sekretaris Muhammadiyah Sulsel / Wakil Rektor I Unismuh Makassar)
Ini adalah kehormatan (bagi mereka), dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka. (Shad/38 : 49-50)
Ayat 49 dan 50 surah Shad ini dinyatakan oleh Allah SWT dengan penekanan secara “sungguh-sungguh” dan “benar-benar” bahwa orang yang bertaqwa disediakan tempat kembali yang sangat baik yang lebih dari “baik” yang pernah kita ketahui atau rasakan.
Ini yang dapat dipahami dari kata husna ma’ab (sebaik-baik tempat kembali) pada ayat 49 ini.
Tempat itu namanya jannatu ‘and (surga-surga ‘adn) yang gerbang areanya senantiasa terbuka (mufattahah). Kata mufattahah ini dapat dipahami terbuka dalam makna yang luas. Artinya, benar-benar suasananya sudah terbuka atau siap sejak calon penghuninya menjelanag tiba hingga mereka berada atau berdiam di sana.
-----
Artikel terkait:
Balasan Allah untuk Orang-orang Taqwa (2)
----
Selanjutnya setelah penghuninya (orang bertaqwa) sudah berdiam di ‘And itu, digambarkan bagaimana keadaan mereka yaitu: “Di dalamnya mereka bertelekan (diatas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu” (QS Shad/38 : 51).
Ini menggambarkan suasana hati yang benar-benar bahagia dan kebebasan meminta apa yang mereka inginkan.
Selain diliputi suasana hati yang bahagia serta kebebasan menikmati fasilitas, para penghuni surga ‘adn (orang bertaqwa) itu juga diberikan pasangannya masing-masing.
“Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya” (QS Shad/38 : 52).
Kata “sisi mereka” menunjukkan bahwa mereka adalah pasangan resmi (istri). Ahli bahasa biasa memaknai kata “sisi badan” adalah “istri”. Ini adalah ungkapan yang halus dan menunjukkan kedekatan yang sangat.
Dalam Al-qur’an, istri bahkan biasa disebut pakaian (libasun) bagi suaminya, begitu halus dan dekatnya serta makna yang mengikutinya.
Di sisi mereka ada bidadarinya (istrinya) yang feminim, ayu, dan kalem (qasiratu tharfi) yang tidak liar pandangannya (terjaga marwahnya) dan umurnya yang sebaya (atrab).
Dalam beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, dikatakan bahwa wanita-wanita penghuni surga itu usianya muda belia. Salah satu hadits dari Muadz bin Jabal yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Turmudzi, bahwa; “Penduduk surga akan masuk surga dalam keadaan jurdan, murdan, dan bercelak dan usianya 30 atau 33 tahun”. Jurdan dan mudan artinya masih belum berbulu dewasa.
Lalu dikatakan kepada penghuni surga itu: “Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezki dari Kami yang tiada habis-habisnya (QS Shad/38 : 53-54).
Nikmat di surga tidak ada habisnya sebagaimana surganya yang kekal abadi. Semoga kita semua tergolong penghuni surga!
------
Baca juga:
Balasan untuk Orang-orang Taqwa (1)
Keadaan Orang-orang Taqwa (2)
------
Baca juga:
Balasan untuk Orang-orang Taqwa (1)
Keadaan Orang-orang Taqwa (2)