PEMBIMAS BUDDHA. Pandhit Amanvijaya (ketiga dari kiri) dilantik sebagai Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, di Makassar, Jumat, 21 Juni 2019. (ist)
-------
Senin, 24 Juni 2019
Pandhit
Amanvijaya Gantikan I Ketut Sukanata sebagai Pembimas Buddha Kemenag Sulsel
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Pandhit Amanvijaya, menggantikan I Ketut
Sukanata yang memasuki masa purnabakti alias pensiun, sebagai Pembimbing
Masyarakat (Pembimas) Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.
Pandhit Amanvijaya yang
sebelumnya menjabat Kepala Seksi Ketenagaan dan Kesiswaan pada Subdit
Pendidikan Tingkat Dasar dan Menengah Ditjen Bimbingan Masyarakat Buddha
Kementerian Agama RI, dilantik oleh Kanwil Kemenag Sulsel, H Anwar Abubakar, di
Aula Kantor Kemenag Sulsel, Jumat, 21 Juni 2019.
Acara pelantikan turut
dihadiri Sekretaris Ditjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma, Ketua Permabudhi Sulsel Dr Yonggris Lao, Ketua Perwalian Umat Buddha (Walubi) Sulsel Henry
Sumitomo, sejumlah pejabat dan staf Ditjen Bimas Buddha, Kabag TU Kanwil
Kemenag Sulsel, para Kepala Bidang dan Pembimas pada Kanwil Kemenag Sulsel.
--------
Baca juga:
Tokoh Agama Harus Cerdas
-----------
--------
Baca juga:
Tokoh Agama Harus Cerdas
-----------
Kakanwil Kemenag Sulsel
Anwar Abubakar dalam arahannya mengatakan, tantangan Kementerian Agama ke depan
sangat luar biasa, apalagi dengan umat di generasi millenial ini, tentunya
harus membangun kebersamaan melalui perbedaan dengan ajaran agama
masing-masing.
Dengan bedarnya
tantangan tersebut, katanya, Menteri Agama memberikan arahan agar masyarakat meningkatkatkan
moderasi beragama yang ditandai dengan banyaknya agama, suku, dan bahasa.
“Moderasi beragama adalah
upaya umat beragama membangun kebersamaan dalam menjalankan amanat
undang-undang, yaitu pembangunan nasional di bidang keagamaan,” kata Anwar.
Kakanwil juga mengajak
pejabat dan para ASN Kemenag untuk menjaga kerukunan antar-umat beragama dan
tidak menjadi biang keladi timbulnya masalah atau perpecahan antara satu
kelompok atau golongan dengan kelompok atau golongan lain, serta menghindarkan
ketidaknyamanan di antara masyarakat.
Kepada organisasi
kemasyarakatan, seperti Permabudhi dan Walubi, Kakanwil Kemenag Sulsel berharap
kerja sama terus dilakukan dalam berbagai hal untuk terus meningkatkan kerja
sama dalam membangun keharmonisan umat beragama dan saling hormat menghormati
antar-pemeluk agama yang satu dengan yang lain. (dir)
-------
Baca juga:
Ketua Klenteng Galesong: Saya Bingung Agama Saya Apa?
-------
-------
Baca juga:
Ketua Klenteng Galesong: Saya Bingung Agama Saya Apa?
-------
Tags
Liputan Utama