“Jadi tidak ada gelar profesor kehormatan?” tanya Daeng Nappa’.
“Saya belum tahu. Kalau ada, lalu apa kriterianya? Kenapa tidak gelar doktor kehormatan saja? Kenapa harus profesor kehormatan?” Daeng Tompo’ balik bertanya.
“Berarti kalau ada orang yang mendapat gelar profesor kehormatan, gelarna memangtongji yang mau naburu, bukanji ilmuna,” gumam Daeng Nappa’.
--------
PEDOMAN KARYA
Senin, 19 Agustus 2019
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Bisakah Itu Bukan Dosen Jadi Profesor?
“Bisakah itu bukan
dosen jadi profesor?” tanya Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi di
teras rumah Daeng Tompo’ seusai jalan-jalan subuh.
“Tidak bisalah! Mana bisa
bukan dosen jadi profesor, yang dosen saja dan sudah bergelar doktor, masih
banyak yang belum profesor,” jawab Daeng Tompo’.
“Jadi kenapa padeng ada
menteri dan wakil ketua DPR jadi profesor?” tanya Daeng Nappa’.
“Oh kalau itu, saya
tidak tahu,” kata Daeng Tompo’.
“Adakah juga gelar
profesor kehormatan?” tanya Daeng Nappa’.
“Yang saya tahu hanya
gelar doktor kehormatan dengan sebutan doktor honoris causa atau doktor HC, dan
itu diberikan kepada orang yang dianggap telah berjasa dan atau berkarya luar
biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia,” tutur Daeng Tompo’.
“Jadi tidak ada gelar
profesor kehormatan?” tanya Daeng Nappa’.
“Saya belum tahu. Kalau
ada, lalu apa kriterianya? Kenapa tidak gelar doktor kehormatan saja? Kenapa
harus profesor kehormatan?” Daeng Tompo’ balik bertanya.
“Berarti kalau ada
orang yang mendapat gelar profesor kehormatan, gelarna memangtongji yang mau
naburu, bukanji ilmuna,” gumam Daeng Nappa’.
“Yang lucu juga
perguruan tinggina,” kata Daeng Tompo’.
“Kenapai perguruan
tinggina?” tanya Daeng Nappa’.
“Kenapatong kah dia mau
memberi gelar profesor kehormatan? Apakah pemberian gelar itu mengangkat citra
perguruan tinggi itu?” lagi-lagi Daeng Tompo’ balik bertanya.
“Jadi kalau ada perguruan
tinggi yang mau kasiki’ gelar profesor kehormatan, tidak maujaki’?” tanya Daeng
Nappa’ sambil tersenyum.
“Bukan soal mau atau
tidak mau, tapi siapakah saya ini? Saya bukan presiden, saya bukan menteri,
saya bukan wakil ketua DPR. Kita ini pacaritajaki’,” kata Daeng Tompo’ lalu
tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Senin, 19 Agustus 2019
-----------
Baca juga:
Kenapa tong Itu Pak Menteri Mau na Datangkan Rektor Asing?
Setujuka' Saya Rencana Dosen Impor