“Iye’, ada banjir dan
angin kencang yang merusak rumah warga dan berbagai fasilitas umum, dan juga
menimbulkan korban jiwa. Ada juga bencana kebakaran, dan ada juga abrasi
pantai,” timpal Daeng Tompo’.
----------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 19 Januari 2020
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Tidak
Matijaki’ Itu Kalau Belumpi Ajalta’
“Banyakna musibah
terjadi akhir-akhir ini,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’, saat
jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah di masjid.
“Iye’, ada banjir dan
angin kencang yang merusak rumah warga dan berbagai fasilitas umum, dan juga
menimbulkan korban jiwa. Ada juga bencana kebakaran, dan ada juga abrasi
pantai,” timpal Daeng Tompo’.
“Untungna kita’ tinggal
jauh dari pantai,” kata Daeng Nappa’.
“Janganki’ salah. Bencana
itu bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, karena bencana itu bukan hanya
berupa banjir dan abrasi, tapi bisa juga angin kencang, kebakaran, atau gempa
bumi,” kata Daeng Tompo’.
“Jadi?” tukas Daeng
Nappa’ dengan nada tanya.
“Jadi haruski’ selalu
waspada dan haruski’ selalu siap menghadapi kematian,” kata Daeng Tompo’.
“Ah, janganki’ bikin
takut-takut deh,” ujar Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Tidakji, tidak
matijaki’ itu kalau belumpi ajalta’,” kata Daeng Tompo’ sambil tertawa dan
keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Jenetallasa’, Ahad, 19 Januari
2020