KLARIFIKASI. Asisten I Bidang Pemerintahan Samuel Samperompon (paling kiri), Juru Bicara Tim Gugus Covid-19 Toraja Utara, Anugerah Yayah Rundupadang (tengah), dan Kadis Kesehatan Toraja Utara Elisabet Zakaria, memberikan klarifikasi pada acara konferensi pers, di Kantor Bupati Toraja Utara, Kamis, 28 Mei 2020. (ist)
--------
Kamis, 28 Mei 2020
Gugus
Covid-19 Toraja Utara Klarifikasi Pabentor PDP yang Meninggal di Takalar
TORAJA
UTAMA, (PEDOMAN KARYA). Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Kabupaten Toraja Utara mengklarifikasi informasi yang beredar
mengenai seorang pabentor atau tukang bentor (di Toraja disebut Sitor, Taksi
Motor) berinisial “CN” yang selama ini menetap di Toraja Utara dan kemudian
meninggal dunia di Takalar, Rabu, 27 Mei 2020, dengan status Pasien Dalam
Pengawasan (PDP).
(Baca: http://www.pedomankarya.co.id/2020/05/pabentor-pdp-covid-19-di-toraja.html)
Klarifikasi
tersebut disampaikan melalui konferensi pers di Kantor Bupati Toraja Utara, Kamis,
28 Mei 2020, oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Samuel Samperompon, Juru Bicara
Tim Gugus Covid-19 Toraja Utara, Anugerah Yayah Rundupadang, dan Kadis
Kesehatan Toraja Utara Elisabet Zakaria.
Anugrah
Y Rundupadang menerangkan, terkait Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten
Toraja Utara, pihaknya senantiasa melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya mengenai data dan hal-hal penanganan Orang
Dalam Pengawasan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Mengenai
almarhum “CN”, pasien PDP asal Takalar yang kesehariannya bekerja sebagai
pengemudi sitor dan meninggal pada Rabu, 27 Mei 2020, Anugrah mengatakan, pasien
bersangkutan sudah meninggalkan Toraja Utara sejak 15 hari lalu, tepatnya pada
13 Mei 2020.
“Artinya,
sudah melewati masa inkubasi penularan Covid-19,” ujar Anugrah.
Hal
kedua yang dilakukan selain melaksanakan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi
Sulsel, Tim Gugus Covid-19 Toraja Utara juga turun ke lokasi kediaman pabentor PDP
yang meninggal di Takalar, melakukan penelusuran (tracing), serta
memberikan edukasi kepada warga sekitar bekerjasama dengan pemerintah setempat
dan tokoh masyarakat setempat.
Juga
diinformasikan bahwa seorang keluarga “CN” yang mengantar “CN” ke Takalar
telah kembali ke Toraja Utara, sudah diberikan edukasi dan sudah
melaksanakan karantina mandiri, serta telah menjalani Rapid Test, dan hasilnya
nonreaktif.
“Yang
bersangkutan (almarhum CN) sudah lima belas hari lalu meninggalkan Toraja Utara
dan masuk rumah sakit di Takalar dengan riwayat sakit batuk dan mempunyai
penyakit bawaan yang sudah cukup lama. Jadi dikatakan, almarhum CN besar kemungkinan
tidak terpapar di Toraja Utara yang masih berada dalam zona hijau,” tegas Kepala
Dinas Kesehatan Toraja Utara, Elizabeth R Zakaria.
Tim
Gugus Covid-19 Toraja Utara kembali mengingatkan masyarakat mengenai tatanan
hidup baru (new normal) untuk selalu memakai masker di luar rumah, menjaga
jarak fisik, dan cuci tangan di air yang mengalir.
Beberapa
rekan almarhum “CN” yang ditemui di Toraja Utara, mengakui bahwa almarhum “CN”
sudah lama sakit dan mempunyai riwayat penyakit antara lain diabetes. (Herman Barrung)
-----
Berita terkait:
Pabentor PDP Covid-19 di Toraja Meninggal Dunia di Takalar
Bupati Takalar Dampingi Kapolda Sulsel Pantau Posko Pengamanan Covid-19 di Mangara’bombang
-----
Berita terkait:
Pabentor PDP Covid-19 di Toraja Meninggal Dunia di Takalar
Bupati Takalar Dampingi Kapolda Sulsel Pantau Posko Pengamanan Covid-19 di Mangara’bombang