CELENGAN KARDUS. Dua jamaah perempuan tampak membawa celengan kardus yang diperuntukkan bagi jamaah yang akan berinfak pada pelaksanaan shalat ied, di Masjid Nurul Takwa, Dusun Kokowa, Desa Bontobiraeng Utara, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Ahad, 24 Mei 2020. (Foto: Rahayu Umrayani)
-----------
PEDOMAN
KARYA
Kamis,
28 Mei 2020
Lebaran Tanpa Salam-salaman
Laporan: Rahayu Umrayani
(Mahasiswa
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar)
Setelah berpuasa satu bulan penuh, umat Islam
di seluruh
dunia pun menyambut Hari Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1441. Namun lebaran tahun ini terasa sangat berbeda
dibanding lebaran tahun-tahun sebelumnya.
Berbeda
karena dengan adanya wabah global atau pendemi virus corona alias Covid-19,
banyak sekali pembatasan yang harus dijalani masyarakat, terutama pembatasan
sosial (social distancing), sehingga
jamaah shalat ied pun terpaksa mengikuti aturan tersebut, antara lain memakai
masker dan tidak bersalaman saat berada di lokasi tempat pelaksanaan lebaran Idul
Fitri.
Dan
itulah yang terlihat pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1441 H, di Dusun
Kokowa, Desa
Bontobiraeng Utara, Kecamatan
Bontonompo, Kabupaten Gowa, Ahad, 24 Mei 2020.
Kalau
tahun-tahun sebelumnya, shalat ied selalu dilaksanakan di lapangan terbuka,
maka shalat ied tahun ini terpaksa dilaksanakan di dalam masjid. Ironisnya, meskipun
dilaksanakan di dalam masjid, jumlah jamaah ternyata tetap tidak banyak,
padahal seharusnya jamaah membludak hingga ke jalanan.
Shalat
ied di Dusun Kokowa dilaksanakan di Masjid Nurul Takwa. Setiap orang yang
memasuki mesjid diwajibkan menggunakan masker. Kemudian shalat ied pun dilaksanakan seperti
biasanya yang didahului shalat lalu ditutup dengan khotbah ied.
Sebelum shalat, seperti biasanya, juga ada jamaah yang membawa celengan infak dan berjalan di depan para jamaah.
Namun
dalam pelaksanaan shalat, tidak ada jarak antar-jamaah alias tetap berdempetan satu sama lain. Suasana
menjadi tidak nyaman dan terasa sangat lain seusai shalat, karena
biasanya kita bersalam-salaman, bahkan kadang saling berpelukan, tapi kali ini
jamaah hanya saling lempar senyum dan kemudian langsung pulang ke rumah masing-masing
tanpa jabat tangan atau salam-salaman.
Editor:
Asnawin Aminuddin