Mantan Walikota Makassar dalam kapasitas barunya sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, HM Patompo (kiri) bersama pengusaha ternama yang belakangan menjadi menteri dan kemudian dua kali terpilih sebagai Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla, pada sebuah kesempatan.
--------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 24 Juni 2020
Mati
Ketawa ala Patompo (8):
Ditegur Saat Sedang Salat, Patompo Langsung Menjawab
Oleh: HM Dahlan Abubakar
(Wartawan Senior)
Peristiwa ini terjadi di Restoran Pualam (di segitiga Pantai Losari). Waktu itu, ada juga Razak Djalle. Patompo ketika itu tidak lagi sebagai Walikota Makassar. Kapasitas barunya adalah Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan. Sebab, dia punya hotel di Jl. Dr.Ratulangi, yang dulu adalah rumahnya.
Peristiwa ini terjadi di Restoran Pualam (di segitiga Pantai Losari). Waktu itu, ada juga Razak Djalle. Patompo ketika itu tidak lagi sebagai Walikota Makassar. Kapasitas barunya adalah Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan. Sebab, dia punya hotel di Jl. Dr.Ratulangi, yang dulu adalah rumahnya.
Tak lama kemudian Andi
Santo juga muncul. Tentu saja tidak dalam kapasitas sebagai ajudan. Dia Ketua
Panitia Kejuaraan Bola Voli yang dilaksanakan PHRI. Bertemu Razak Djalle, Andi
Santo menyampaikan sesuatu.
“Rinniko rong. Ceritako
rong (bahasa Makassar, artinya, ”kesini dulu. Cerita-cerita dulu”),” panggil
Razak Djalle.
Rupanya, Razak Djalle
tahu betul kalau Andi Santo memiliki banyak koleksi cerita mengenai Patompo.
Setelah mereka bercerita, tiba-tiba Pak Alam Makka muncul.
“Nanti setelah buka
puasa ringan, kita ke lantai tiga untuk salat magrib berjamaah,” pesan Pak Alam
kepada Andi Santo dan Razak Djalle yang sedang menunggu yang lainnya rapat di
lantai dua.
Usai rapat, semua
bubar. Beberapa saat berselang, Andi Santo turun ke lantai dua untuk mengambil
tanda pengenal panitia bola voli. Semua orang yang selesai buka puasa ringan, naik
ke lantai tiga untuk salat magrib berjamaah.
Ketika Andi Santo
kembali dari mengambil tanda pengenal, Patompo terlihat salat magrib sendiri di
ruang kerja kasir Pak Alam. Mungkin karena beliau melihat Andi Santo singgah,
sehingga Patompo merasa ada yang memperhatikan.
“Mengapa ini orang
salat sendiri,” kalimat itu hanya gumaman Andi Santo saja ketika sejenak
berhenti memperhatikan mantan bosnya itu.
“Dek ku ullei menre’ iase’
(Saya tidak bisa naik ke atas),” tiba-tiba terdengar Patompo menjawab. Ihh...
padahal dia sedang salat. (Bersambung)
***
***
@Penulis, HM Dahlan
Abubakar adalah mantan Kepala Humas Universitas Hasanuddin / Unhas Makassar,
dan mantan Pemimpin Redaksi Harian Pedoman Rakyat)
-------