PAKAI NOTA. Patompo (kanan bersama mantan Wakil Presiden RI, Tri Sutrisno. Semasa hidupnya, Patompo termasuk figur yang disenangi banyak orang. Hampir setiap orang yang datang
meminta bantuan tidak pernah dia kecewakan, termasuk teman-teman wartawan. Kalau teman-teman mau
meminta tolong sesuatu, Patompo sebenarnya tak langsung memberi mereka uang,
tetapi hanya nota.
-------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 11 Juni 2020
Mati
Ketawa ala Patompo (3):
Nanti
Dikasi Nota
Patompo semasa hidupnya
termasuk figur yang disenangi banyak orang. Hampir setiap orang yang datang
meminta bantuan tidak pernah dia kecewakan, termasuk teman-teman wartawan.
Kalau teman-teman mau
meminta tolong sesuatu, Patompo sebenarnya tak langsung memberi mereka uang,
tetapi hanya nota. Yang menerima nota, biasanya sudah hafal betul parafnya
Patompo. Paraf punya kode. Dipenuhi seluruhnya, sebagian, dan ditolak.
Begitulah, suatu hari
Patompo ke luar daerah. Sopir menjalankan kendaraan dengan sedikit santai. Kendaraan
meluncur kurang laju. Patompo ingin segera tiba di tujuan karena biasanya sore
hari dia manfaatkan main tenis, olahraga kesenangannya.
Ternyata, Patompo sudah
sejak tadi memperhatikan ulah sopirnya. Ia kemudian menegur sopirnya.
“Kenapa kurang kencang
larinya ini otomu?” tanya Patompo.
“Yang penting biar
lambat asal selamat, Puang,” jawab si sopir.
“Tidak apa-apa. Tancap
gas saja,” titah Patompo.
“Kita harus hati-hati,
nanti bisa kecelakaan, Puang,” dalih si sopir.
“Tidak apa-apa, tancap
gas. Tancap gas saja,” desak Patompo sudah mulai tak sabaran.
“Kalau terjadi
kecelakaan dan meninggal, Puang enak. Masuk Taman Makam Pahlawan. Kalau saya
ini kodong, hanya dikuburkan di pemakaman rakyat biasa,” kilah si sopir.
“Eee...tidak usah kau
khawatirkan itu. Nanti aku kasih nota, kau juga masuk Taman Makam Pahlawan,”
kata Patompo. (M Dahlan Abubakar)
-------
Artikel
sebelumnya: