“Percayaki’
kalau saya bilang ada masker yang harganya Rp1,6 juta satu lembar?” tanya Daeng
Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi siang di warkop terminal.
“Masker
apami itu? Kenapa mahal sekali?” Daeng Tompo’ balik bertanya.
-------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 14 Juni 2020
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Percayaki’
Kalau Saya Bilang Ada Masker yang Harganya 1,6 Juta?
“Percayaki’
kalau saya bilang ada masker yang harganya Rp1,6 juta satu lembar?” tanya Daeng
Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi siang di warkop terminal.
“Masker
apami itu? Kenapa mahal sekali?” Daeng Tompo’ balik bertanya.
“Namanya
Masker N95,” sebut Daeng Nappa’.
“Apami
itu kelebihanna? Kenapa mahal sekali?” Daeng Tompo’ kembali bertanya.
“Saya
baca di internet, Masker N95 sangat efektif mencegah penularan virus corona,
karena bisa menghalau percikan air liur dan partikel kecil di udara yang
mungkin mengandung virus,” jelas Daeng Nappa’.
“Tapi
terlalu mahal barangkali kalau hargana sampai Rp1,6 juta?” tanya Daeng Tompo’.
“Tapi
begitu yang diusulkan anggarannya dari salah satu rumah sakit pemerintah,”
ungkap Daeng Nappa’.
“Oh,”
gumam Daeng Tompo’.
“Jadi
percayamaki’?” tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Kalau
soal pengajuan anggaran dari pihak rumah sakit, tidak beranika’ bilang itu
harga mark up, tapi kalau kita’ji yang mau pake masker, yang biasayyamo. Adaji
itu yang harga Rp15 ribu. Itu lagi na bagusmi,” jawab Daeng Tompo’ balas
tersenyum. (asnawin)
Ahad,
14 Juni 2020