----------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 30 Juli 2021
Merawat Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 (1)
Oleh: Syaharuddin Saleh
(Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi
Universitas Pancasakti Makassar)
Berdasarkan
hasil penelusuran penulis di halaman media yang semuanya megulas aktivitas
berkomunikasi dalam suasana pandemi Covid-19 ini, bagaimana kita berlanjut
dengan kondisi bangsa yang semakin terpapar, apakah kita perlu menerapkan pola
berkomunikasi yang lebih efektif.
Menghadapi
pandemi Coronavirus Disease Tahun 2019 (Covid-19), komunikasi memainkan peran
yang sangat krusial untuk menyampaikan pesan, informasi dan data kepada publik.
Agar semua pihak dapat memahami dan bergerak secara bersama melawan musuh yang mematikan
namun tidak terlihat.
Pandemi
virus Corona sampai saat ini telah menyebar di berbagai negara, termasuk
Indonesia. Bagi Indonesia, ini menjadi tantangan multidimensi. Pemerintah dan
masyarakat dihadapkan pada berbagai keputusan sulit baik itu di sektor
kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, maupun politik.
Memang
pandemi Covid-19 ini suatu kejadian yang luar biasa dan belum pernah dialami,
bukan hanya di Indonesia, namun di seluruh dunia. Bagi pemerintah yang
mempunyai struktur, sistem dan kompetensi komunikasi, serta kepiawaian
menangani krisis saja masih kewalahan. Apalagi di Indonesia yang struktur,
sistem dan kompetensi komunikasi masih perlu ditingkatkan.
Dampak
pandemi Covid-19 yang cenderung negatif sangat signifikan terasa di hampir semua sektor
kehidupan masyarakat, tidak hanya di Indonesia, tetapi
hampir di seluruh dunia, dengan jumlah pasien yang dikonfirmasi terpapar virus Covid-19
terus meningkat setiap harinya karena karakter
virus ini yang mudah menular dari satu manusia ke manusia lain.
Memetik
berita dari salah satu media bahwa kepanikan warga tidak terhindarkan sepanjang
merebaknya virus SARS-CoV-2. Kondisi ini terjadi lantaran terbatasnya informasi
yang tepat diterima warga terkait pandemi Covid-19, terutama di level akar
rumput.
Artikel ini
merupakan buah pikiran dan sumbangsih penulis sebagai pedoman yang mungkin
berguna untuk mereka yang bertugas untuk mengemas dan menyampaikan pesan,
informasi dan data kepada publik dengan efektif.
Fenomena pandemi
Covid-19 yang sedang melanda dewasa ini, telah memunculkan geliat bidang public relations (Hubungan
Masyarakat) di seluruh negara.
Semua negara
apapun jenis sistem politiknya menempatkan Hubungan Masyarakat (Humas) secara
praktis guna menyampaikan segala hal penting terkait Covid-19 kepada publik.
Kepala
negara dalam hal ini memiliki kewajiban menyebarkan informasi tersebut
sekaligus memberikan kebijakan dan pernyataan secara konkret perihal penanganan
dan langkah antisipatif.
Mayoritas
masyarakat mengakui pandemi virus corona dan penanganannya dirasakan sangat
mengganggu kondisi yang membuat mereka tidak bisa melakukan hal-hal yang
biasanya mereka lakukan.
Dalam artikel ini perlu dijelaskan adanya penetapan
suatu strategi komunikasi nasional strategi yang dapat memandu kita semua dalam
mengkomunikasikan segala sesuatu terkait Covid-19, seperti apa strategi
komunikasi nasional penanganan pandemi Covid-19 yang dapat ditetapkan untuk
publik Indonesia.
Dalam
kondisi wabah Covid-19 yang mengubah banyak hal. Peran Humas atau Public
Relation (PR) sangat dibutuhkan dalam membangun citra dan reputasi bangsa
Indonesia. Hal-hal yang dilakukan PR, misalkan membuat citra yang positif untuk
Indonesia, memberikan informasi yang objektif dan membawa spirit positif harus
dapat dilakukan oleh kita semua.
Di
saat dunia sedang dilanda Covid-19, khususnya Indonesia, banyak anggota masyarakat
yang mengalami disinformasi dan menerima hoax. Hal tersebut berpengaruh dalam
pergeseran PR.
Disini
PR berperan untuk mengurangi kebingungan publik melalui informasi positif yang
terpercaya. Pemilihan konten melalui pemilihan saluran adalah salah satu
langkah dalam mengurangi kepanikan masyarakat.
PR
atau Publik Relation saling berkoordinasi dengan media dan bidang lainnya untuk
meningkatkan kecerdasan masyarakat, pentingnya protokol kesehatan yang terhindar
dari bahaya hoax, serta bagaimana PR beradaptasi yang akan datang atau
bagaimanakah peran PR di masa pandemi ini?
Dengan
pemilihan tema ini, harapannya agar mahasiswa dan masyarakat luas dapat
mengetahui bagaimana kinerja seorang PR berperan dalam menyesuaikan dengan
pergeseran fungsi PR dimasa pandemi Covid-19 ini.
Dan yang tak kalah pentingnya sebagai praktisi PR harus
bisa mengambil peran di tengah masyarakat dalam mencegah penyebarluasan berita
hoaks, khususnya terkait virus Covid-19.
Hoaks memperkeruh suasana dan membuat keresahan dan
kekhawatiran di tengah masyarakat. Sampai sejauh ini pemerintah telah menempuh
langkah-langkah yang fokus, terintegrasi, bergerak cepat, dan terpusat.
Guna memastikan tersedianya pelayanan infomasi yang cepat
dan akurat dalam rangka melindungi masyarakat dan mengantisipasi kepanikan ipmenghadapi
wabah Covid-19, maka diperlukan penyajian informasi secara clear sehingga berita-berita terkait Covid-19 tidak menimbulkan
multitafsir terhadap para pengambil kebijakan dalam melakukan edukasi kepada
masyarakat, yang saat ini membutuhkan informasi yang benar, akurat dan
meneduhkan serta tidak menimbulkan kepanikan. (bersambung)
---------
Artikel terkait:
Artikel Bagian 5-habis: Biasakan Mengidentifikasi dan Berpikir Kritis Tentang Pandemi Covid-19
Artikel 4: Geliat Mahasiswa dalam Menangkal Penyebaran Hoax
Artikel 3: Perjuangan Pahlawan Covid di Garda Terdepan
Artikel 2: Pemerintah Masih Mempunyai Sederet PR dalam Penanganan Covid-19