PALAESTRA di Olympia, Yunani, sebuah tempat yang dipakai untuk melatih para pegulat dan atlet lainnya pada zaman Yunani kuno, ratusan tahun sebelum masehi. (Wikipedia)
---------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 25 Juli 2021
Sejarah
Olimpiade (1):
Olimpiade
Kuno Diadakan Pertama Kali Tahun 776 Sebelum Masehi
Oleh:
Asnawin Aminuddin
(Wartawan, Alumni FPOK
IKIP Ujungpandang / Sekarang FIK UNM)
Pengantar:
Kompetisi olahraga
terbesar dan terkemuka di dunia, Olimpiade Musim Panas 2020, atau Games of the
XXXII Olympiad, dilangsungkan Tokyo, Jepang, 23 Juli hingga 09 Agustus 2021.
Meskipun dilangsungkan
pada tahun 2021, Olimpiade Tokyo tetap disebut Olimpiade Tokyo 2020, karena
rencana semula memang akan dilangsungkan pada tahun 2020, namun karena adanya pandemic
Covid-19, maka pelaksanaan ditunda ke tahun 2021.
Guna menghangatkan
suasana Olimpiade Tokyo 2020, kami menurunkan tulisan bersambung tentang
Olimpiade yang dikutip dari berbagai sumber.
***
Stadion Olimpiade kuno di
Olympia, Yunani. (Wikipedia)
Olimpiade dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KKBI) Daring Kemdikbud, diartikan sebagai pertandingan
olahraga antarbangsa yang diadakan empat tahun sekali di negeri yang berlainan.
Selain itu, olimpiade
juga diartikan sebagai festival kuno bangsa Yunani yang diadakan empat tahun
sekali untuk menghormati Dewa Zeus, sedangkan arti kamus yang ketiga, olimpiade
adalah festival yang mempertandingkan sains, seni, matematika, dan sebagainya
yang melibatkan banyak negara.
Yang kita bicarakan dalam
artikel ini yaitu olimpiade dalam arti pertandingan olahraga antarbangsa yang
diadakan sekali dalam empat tahun, dan sejarah awal diadakannya.
Dikutip dari Wikipedia.org,
Olimpiade pada awalnya hanya berlangsung di Yunani kuno. Pertandingan Olimpiade
kuno adalah festival keagamaan dan atletik yang diadakan setiap empat tahun di
suaka Zeus, di Olympia, Yunani.
Kompetisi ini diikuti
oleh perwakilan dari beberapa negara kota dan kerajaan Yunani Kuno. Kompetisi
ini menampilkan olahraga atletik sebagai kompetisi olahraga utama dan kompetisi
olahraga pertempuran seperti gulat, pankration, pacuan kuda, dan balap kereta
perang.
Sebuah tulisan di tablet
perunggu menjelaskan bahwa selama Olimpiade, semua konflik di antara
negara-negara kota yang berpartisipasi dihentikan selama Olimpiade berlangsung,
dan yang melanggar akan dikenai denda sebanyak satu talenta perak.
Gencatan senjata ini
dikenal sebagai gencatan senjata Olimpiade. Ide ini adalah mitos modern karena
orang-orang Yunani tidak pernah menangguhkan perang mereka.
Gencatan senjata itu
hanya memungkinkan para peziarah religius yang sedang melakukan perjalanan ke
Olympia untuk melewati wilayah yang berperang tanpa gangguan, karena mereka
dilindungi oleh Zeus.
Pada perhelatan pesta
Olimpiade, perjanjian perdamaian atau persekutuan antar-bangsa beberapa kali
terjadi.
Asal usul Olimpiade
diselimuti legenda dan mitos; salah satu mitos paling populer mengidentifikasi
Herakles dan ayahnya Zeus sebagai nenek moyang dari Olimpiade.
Menurut legenda,
Herakles-lah yang pertama kali menyebut pertandingan “Olimpiade” dan menetapkan
kebiasaan penyelenggaraannya setiap empat tahun.
Mitos berlanjut bahwa
setelah Heracles menyelesaikan dua belas tugas, dia membangun Stadion Olimpiade
sebagai penghormatan untuk Zeus. Setelah selesai, ia berjalan lurus sebanyak
200 langkah dan menyebut jarak ini sebagai “stadion” (bahasa Yunani: στάδιον,
Bahasa Latin: stadium, “panggung”), yang kemudian menjadi satuan jarak.
Tanggal awal mula pelaksanaan
Olimpiade Kuno yang paling banyak disetujui adalah 776 SM yang bersumber dari
sebuah prasasti yang ditemukan di Olympia.
Prasasti ini berisi
daftar pemenang lomba lari yang diadakan setiap empat tahun sekali yang pertama
kali dimulai pada 776 SM.
Cabang
Olahraga
Pertandingan Olimpiade
kuno menampilkan lomba lari, pancalomba (terdiri dari melompat, lempar cakram,
lempar lembing, lomba lari, dan gulat), tinju, gulat, pankration, dan berkuda.
Berdasarkan pahatan di
nisannya, Coroebus, juru masak dari kota Elis merupakan juara Olimpiade
pertama.
Olimpiade memiliki
kepentingan keagamaan yang besar karena acara ritual pengorbanan untuk
menghormati Zeus (patung oleh Feidias yang pernah ada di Olympia) dan Pelops,
pahlawan suci dan raja mitos dari olympia dilaksanakan bersamaan dengan acara
olahraga.
Pelops terkenal karena
cerita tentang dirinya yang melakukan balap kereta perang dengan Raja Oenomaus
dari Pisatis. Perlombaan ini diadakan setiap empat tahun sekali dan rentang
waktu ini dikenal dengan nama Olimpiade, dan digunakan oleh Bangsa Yunani Kuno
sebagai satuan waktu.
Kompetisi ini menjadi
bagian siklus yang dikenal dengan nama Pesta Olahraga Panhellenik yang juga
memasukkan Pesta Olahraga Pitia, Pesta Olahraga Nemea dan Pesta Olahraga
Isthmia.
Peraturan
Keras
Berbagai pertandingan
dalam Olimpiade kuno memiliki peraturan yang keras. Pada pertandingan lari,
pelari berpacu secepat-cepatnya tanpa memakai alas kaki dan telanjang.
Para penunggang kuda juga
diperlombakan tanpa menggunakan pelana atau sanggurdi. Para peloncat membawa
halteres yang berfungsi sebagai pemberat yang diayun-ayunkan untuk menambah
dorongan maju yang menambah jarak lompat.
Olahraga yang terkeras adalah
pankration, yakni perpaduan antara gulat dan tinju gaya tradisional. Para atlet
boleh menyerang bagian tubuh manapun, kecuali mencungkil mata, hidung, mulut,
menggigit, dan menyerang alat kelamin.
Atlet yang melanggar
peraturan ini akan dihukum oleh wasit. Tidak ada peraturan waktu, poin dan
kategori beat badan dalam olahraga tinju. Pihak yang kalah dalam olahraga
pertarungan harus mengacungkan jari telunjuk sebagai tanda mengaku kalah untuk
menghindari kematiannya.
Olimpiade kuno hanya boleh
diikuti oleh para pria. Perempuan yang telah menikah tidak boleh menonton
perlombaan ini, kecuali pendeta Dewi Demeter. Perempuan yang melanggar
peraturan ini akan dikenakan hukuman mati.
Hadiah
kepada Pemenang
Pemenang pertandingan
mendapatkan bumban zaitun sebagai pengganti medali. Kadang-kadang sang juara
diarak masuk kota melalui sebuah lubang yang dibuat khusus pada tembok kota.
Mereka dielu-elukan di jalan kota dan disambut pembacaan puisi.
Penghargaan lain kepada
olahragawan berprestasi berupa pembebasan dari pajak dan mendapat makanan
gratis. Beberapa kota juga memberikan bonus uang dalam jumlah besar. Bahkan
negara mendirikan patung mereka atau menjadi gambar di koin-koin khusus.
Saat ini di wilayah
Olympia, Yunani, banyak bangunan-bangunan peninggalan olimpiade kuno, seperti
stadion, gelanggang, dan hipodrom yang dilestarikan dan dilindungi oleh
pemerintah Yunani.
Hadiah
Bukan Diberikan kepada Joki
Di Olympia juga masih
dijumpai batu-batu yang merupakan pijakan olahraga lari. Pijakan batu itu
disusun sedemikian rupa agar para pelari bisa mendapat ruang gerak ke kiri dan
ke kanan.
Pada saat start para
pelari harus menempatkan telapak kaki pada batu-batu pijakan itu. Ada pula
panel-panel tentang lomba lari khusus membawa perisai. Lomba ini banyak disukai
penonton karena dianggap lucu.
Olimpiade selalu diwarnai
lomba kereta perang dengan empat kuda yang dimulai sejak 680 SM. Kompetisi
diikuti hingga 40 kereta dijajarkan dalam kandang di gerbang keluar. Jarak yang
ditempuh hampir 14 km, yakni 12 kali putaran mengelilingi lintasan.
Berbeda dengan Olimpiade
modern, dulu bumban zaitun tidak diberikan kepada sais atau joki, melainkan
kepada pemilik kereta dan kuda yang umumnya orang-orang kaya.
Pada suatu perlombaan,
Alkibiades memperlombakan tujuh buah kereta perang sekaligus dan memenangkan
peringkat pertama, kedua, dan keempat, sehingga disimpulkan bahwa kemenangan
biasanya ditujukan kepada pemilik kereta, bukan sais kereta perang.
Yunani
Jatuh, Olimpiade Ditiadakan
Olimpiade mencapai
puncaknya pada abad ke-6 dan ke-5 SM, tetapi kemudian secara bertahap mengalami
penurunan popularitas seiring jatuhnya Yunani ke tangan Romawi.
Tidak ada konsensus yang
menyatakan secara resmi mengenai kapan berakhirnya Olimpiade, tetapi teori yang
paling umum dipegang saat ini adalah pada tahun 393 M, saat Kaisar Romawi,
Theodosius I menyatakan bahwa semua budaya praktik-praktik kuno Yunani harus
dihilangkan.
Kemudian, pada tahun 426
M, Theodosius II memerintahkan penghancuran semua kuil Yunani. Setelah itu,
Olimpiade tidak diadakan lagi sampai akhir abad ke-19. (bersambung)
------
Sumber
referensi:
Olimpiade
---- https://id.wikipedia.org/wiki/Olimpiade
---- Dikutip pada Ahad
pagi, 25 Juli 2021
Olimpiade Musim Panas
2020
---- https://id.wikipedia.org/wiki/Olimpiade_Musim_Panas_2020
---- Dikutip pada Ahad
siang, 25 Juli 2021
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/olimpiade