“Gerakkan pasukan gajah kita! Serbu dan hancurkan Ka’bah! Aku sendiri yang akan memimpin! Jika bangunan tua itu hancur dan rata dengan tanah, orang-orang Arab tidak akan punya pilihan lain selain datang ke tempat kita!”
Sang Penguasa Yaman itu memang ditakuti orang, karena pasukan gajah yang dimilikinya. Abrahah sendiri naik di atas gajah yang paling besar dan kuat.
--------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 07 September 2021
Kisah Nabi Muhammad SAW (7):
Abrahah dan Pasukan Gajah Datang, Penduduk Mekah Mengungsi ke Gunung-gunung
Penulis: Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi
Penyerbuan
Ternyata, apa yang
diharapkan Abrahah tidak terjadi. Orang-orang Arab sudah sangat mencintai rumah
purba Ka’bah sehingga mereka tidak dapat berpaling ke rumah suci yang lain,
betapa pun indahnya bangunan itu dibuat.
Orang-orang Arab merasa
ziarah mereka tidak sah jika tidak mengunjungi Ka’bah. Bahkan, penduduk Yaman
sendiri tidak mengindahkan rumah suci baru itu. Seperti biasa, mereka tetap
berbondong-bondong berziarah ke Mekah.
“Tidak ada jalan lain!” geram Abrahah.
“Gerakkan pasukan gajah
kita! Serbu dan hancurkan Ka’bah! Aku sendiri yang akan memimpin! Jika bangunan
tua itu hancur dan rata dengan tanah, orang-orang Arab tidak akan punya pilihan
lain selain datang ke tempat kita!”
Sang Penguasa Yaman itu
memang ditakuti orang, karena pasukan gajah yang dimilikinya. Abrahah sendiri
naik di atas gajah yang paling besar dan kuat.
“Maju!” perintahnya.
Terompet pun membahana
dan bumi seolah-olah pecah oleh gemuruh pasukan yang maju ke medan perang.
Mendengar keberangkatan
pasukan ini untuk menghancurkan Ka’bah, penduduk Jazirah Arab terkejut.
Walaupun tahu pasukan Abrahah begitu kuat, jiwa kepahlawanan orang-orang Arab
menjulang tinggi di hadapan musuh.
Dzu Nafar, seorang
bangsawan Arab, mengerahkan masyarakatnya untuk menahan gerak maju Abrahah.
Akan tetapi, ia dikalahkan dan ditawan.
Nufail bin Habib Al Khath’ami
memimpin pasukan Kabilah Syahran dan Nahis. Namun, ia juga dikalahkan dan
dijadikan penunjuk jalan pasukan Abrahah.
Al
Qullayus
Al Qullayus adalah nama
gereja yang dibangun Abrahah agar orang tidak lagi pergi ziarah ke Mekah,
tetapi ke gereja ini. Mengetahui maksud Abrahah ini, bangsa Arab marah karena
kecintaan mereka pada Ka’bah sudah mendarah daging.
Sementara itu, seseorang
dari suku Kinani malah pergi memasuki Al Qullayus dan membuat kerusakan di
dalamnya. Peristiwa inilah yang memicu Abrahah untuk menghancurkan Ka’bah.
Sikap
Penduduk Mekah
“Kita lawan mereka, Abdul
Muthalib! Berikan peringatan kepada setiap orang untuk bertempur!”
Orang-orang Quraisy di
Mekah panik. Mereka meminta pendapat Abdul Muthalib untuk bertempur. Abdul Muthalib
tahu, sekeras apa pun mereka melawan, semuanya akan sia-sia. Pasukan Mekah akan
ditaklukkan.
Karena itu, ia menjawab
dengan bijak, “Tidak, kita tidak akan mampu. Seorang utusan Abrahah telah tiba
dan menyampaikan keterangan bahwa Abrahah tidak akan memerangi kita. Abrahah
hanya ingin menghancurkan Ka’bah. Kita akan selamat jika tidak menghalanginya.
Aku sarankan semua orang pergi mengungsi ke gunung-gunung di sekeliling kota.”
Abdul Muthalib kemudian
mendatangi markas Abrahah bersama beberapa orang pemuka Mekah.
“Kembalikan unta-unta
kami yang dirampas pasukanmu,” kata Abdul Muthalib kepada Abrahah.
“Akan kukembalikan
unta-unta itu! Apakah ada hal lain yang engkau minta?” tanya Abrahah.
“Urungkan niatmu untuk
menghancurkan Ka’bah. Jika engkau mau, kami akan berikan sepertiga harta dari
daerah Tihama yang subur.”
Abrahah menggeleng, “Tidak.”
“Kalau begitu, kami serahkan
pengamanan Ka’bah kepada Tuhan pemilik Ka’bah!” jawab Abdul Muthalib, lalu dia
pergi.
Kini kota Mekah kosong.
Penduduknya telah mengungsi. Jalan lebar terbuka bagi Abrahah untuk
menghancurkan Ka'bah yang letaknya sudah di depan mata. Tidak ada yang mampu
menghalangi kekuatan sebesar itu
Catatan:
Abrahah Al Asyram bukanlah
penduduk asli Yaman. Ia datang dari negeri Habasyah di Afrika, kemudian
menduduki Yaman.
Sebanyak 70.000 pasukan Habasyah yang dipimpin Aryath berhasil mengalahkan Yaman. Akan tetapi, Aryath kemudian dibunuh oleh Abrahah. Sejak itulah Abrahah memerintah Yaman. (Bersambung)
Editor: Asnawin Aminuddin
-----
Kisah Nabi Muhammad SAW (8):
Kisah Nabi Muhammad SAW (6):
Abrahah Dirikan Gereja Besar nan Indah di Yaman untuk Tandingi Ka’bah