------
PEDOMAN KARYA
Senin, 06 September 2021
Kisah Nabi Muhammad SAW (6):
Abrahah
Dirikan Gereja Besar nan Indah di Yaman untuk Tandingi Ka’bah
Penulis: Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi
Tebusan
Seratus Unta
Dengan membajakan hati,
Abdul Muthalib menuntun Abdullah menuju sebuah tempat di dekat sumur Zamzam
yang terletak di antara dua berhala Isaf dan Na’ila. Di tempat itulah biasanya
orang-orang Mekah melakukan pengurbanan hewan untuk dewa-dewa mereka. Namun,
masyarakat semakin keras menghalangi Abdul Muthalib melakukan niatnya.
Akhirnya, kekerasan hatinya pun luluh.
“Baiklah, tetapi apa yang
harus kulakukan agar berhala tetap berkenan kepadaku?” tanya Abdul Muthalib.
“Kalau penebusannya dapat
dilakukan dengan harta kita, kita tebuslah,” kata Mughirah bin Abdullah dari
suku Makhzum.
Setelah diadakan
perundingan, mereka sepakat menemui seorang dukun di Yatsrib.
“Berapa tebusan kalian?”
tanya dukun wanita itu.
“Sepuluh ekor unta.”
“Kembalilah ke negeri
kalian. Sediakan tebusan 10 ekor unta. Kemudian undi antara unta dan anak itu.
Jika yang keluar nama anakmu, tambahlah jumlah untanya, kemudian undi lagi
sampai nama unta yang keluar,” kata sang dukun.
Mereka pulang dengan lega
dan segera mengundi dengan anak panah. Ternyata yang keluar adalah nama
Abdullah. Mereka menambahkan tebusan unta dan mengundi lagi. Ternyata, lagi
lagi nama Abdullah yang keluar. Demikianlah, Abdul Muthalib menambah dan
menambah terus jumlah unta. Ketika jumlah unta sudah mencapai 100 ekor, barulah
nama unta yang keluar.
“Dewa sudah berkenan,”
seru orang-orang.
“Tidak,” bantah Abdul
Muthalib.
Semua orang terdiam, dan
Abdul Muthalib menambahkan, “Harus dilakukan sampai tiga kali.”
Akhirnya, setelah tiga kali
dikocok, yang keluar adalah nama unta, maka 100 ekor unta itu pun disembelih
dan dibiarkan begitu saja tanpa disentuh manusia dan hewan, karena mereka
beranggapan bahwa unta itu untuk dewa.
Keturunan
Dua Orang yang Disembelih
Diriwayatkan dari
Rasulullah bahwa beliau bersabda, “Aku adalah anak dua orang yang disembelih.” Yang
dimaksud oleh beliau adalah Nabi Ismail nenek moyangnya, dan Abdullah ayahnya.
Si
Penguasa Yaman
Saat Abdul Muthalib memimpin Mekah, ada sebuah peristiwa dahsyat. Kejadian ini bermula dari Yaman, sebuah negeri yang terletak jauh di sebelah selatan Mekah. Saat itu, Yaman diperintah oleh seorang penguasa bernama Abrahah Al Asyram.
“Aku tidak habis pikir,
mengapa setiap tahun seluruh bangsa Arab datang ke tanah Mekah?” seru Abrahah
kepada para menterinya.
“Paduka tahu, di sana ada
sebuah bangunan bernama Ka’bah. Bangunan tua itu begitu disucikan oleh penduduk
Jazirah Arab, sehingga mereka tidak dapat berpaling darinya. Ke sanalah mereka
pergi beribadah menyembah para dewa sepanjang tahun,” jawab salah seorang
menteri.
“Apa istimewanya bangunan
tua yang terbuat dari batu kasar itu? Aku ingin negeri kita, Yaman, mempunyai
sebuah rumah suci yang akan membuat bangunan tua di Mekah itu menjadi tidak berarti
lagi dan dilupakan orang!” kata Abrahah.
“Namun, apa mungkin kita
bisa membuat rumah suci baru yang bisa menandingi Ka’bah?” tanya menteri.
“Mengapa tidak? Buat
sebuah gereja yang sangat indah! Hiasi dengan perlengkapan paling mewah yang
kita miliki! Gerbang emas, jendela perak, lantai pualam yang berkilau! Semuanya!
Kerahkan seluruh ahli bangunan! Aku ingin gereja itu selesai dalam waktu
singkat!” seru Abrahah.
Tidak lama kemudian,
berdirilah sebuah gereja seindah yang diinginkan Abrahah. Sang Penguasa Yaman
itu mengunjunginya dengan rasa puas.
“Lihat, tidak lama lagi,
seluruh orang Arab akan datang ke sini! Bahkan orang orang Mekah akan melupakan
rumah tua mereka begitu melihat bangunan seindah ini!” kata Abrahah.
Bendungan
Ma’rib
Penduduk asli Yaman adalah kaum Saba. Sebelum datangnya Islam, Negeri Yaman telah terkenal dengan kemajuan teknologi bangunannya. Salah satu bangunan yang amat terkenal adalah Bendungan Raksasa Ma’rib. Ketika bangunan ini jebol, banjir besar melanda daerah sekitarnya, sehingga para penduduk terpaksa pindah ke negeri lain. (Bersambung)
Editor: Asnawin Aminuddin
----------
Kisah Nabi Muhammad SAW (7):
Abrahah dan Pasukan Gajah Datang, Penduduk Mekah Mengungsi ke Gunung-gunung
Kisah Nabi Muhammad SAW (5):
Abdul Muthalib Bernadzar Menyembelih Anaknya untuk Kurban
Kisah Nabi Muhammad SAW (4):
Abdul Muthalib Mencari Mata Air Sumur Zamzam