“Saudaraku yang dari Quraisy itu! Dia diambil oleh seorang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan. Perutnya dibelah sambil dibalik-balikkan!” kata anaknya.
Halimah dan Harits segera berlari mencari Muhammad. Mereka menemukan anak itu sedang sendiri. Wajah Muhammad pucat pasi. Halimah dan suaminya memperhatikan wajah Muhammad baik-baik. (int)
--------
PEDOMAN KARYA
Senin, 13 September 2021
Kisah Nabi Muhammad SAW (12):
Muhammad
Bertemu Kembali Ibunya
Penulis: Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi
Muhammad
Kembali ke Dusun
Halimah dan suaminya
mengembalikan Muhammad kepada Aminah. Alangkah bahagianya Aminah bertemu lagi
dengan putra tunggalnya itu.
“Lihat! Kini engkau
tumbuh menjadi anak yang tegap dan sehat!” ujar Aminah.
Aminah memandang Halimah
dan suaminya dengan mata berbinar-binar penuh rasa terima kasih, “Kalian telah
merawat Muhammad dengan baik, bagaimana aku harus berterimakasih?”
Halimah dan suaminya
berpandangan dengan gelisah. Sebenarnya mereka merasa berat berpisah dengan
Muhammad. Mereka amat menyayangi anak itu. Selain itu, sejak Muhammad datang,
kehidupan mereka dipenuhi keberkahan.
“Kami cuma berharap
andaikan saja engkau sudi membiarkan anak ini tetap bersama kami hingga menjadi
besar. Sebab, aku khawatir ia terserang penyakit menular yang kudengar kini
sedang mewabah di Mekah,” pinta Halimah.
Aminah menyadari bahwa
yang mereka pinta dan katakan ada benarnya, tetapi hatinya bimbang karena
hampir tak sanggup berpisah lagi dengan putranya.
Ketika Abdul Muthalib
datang, bangga sekali ia melihat pertumbuhan cucunya yang begitu bagus di
daerah pedalaman, maka ia berkata: “Aku ingin Muhammad kembali ke Dusun Bani Sa’ad
sampai ia berusia lima tahun.”
Dia melanjutkan, “Agar ia
di situ belajar berkata-kata dan telinganya terbiasa mendengarkan bahasa Arab
yang murni dengan fasih pula.”
Aminah mengerti bahwa ia
harus kembali melepas Muhammad demi masa depan putranya sendiri.
“Beri aku waktu beberapa
hari bersama putraku, setelah itu bolehlah kalian membawanya kembali,” kata
Aminah.
Akhirnya, Muhammad pun dibawa
kembali ke dusun Bani Sa’ad. Namun, di sana ia mengalami sebuah peristiwa yang
sangat mengguncangkan.
Pembelahan
Dada
Peristiwa itu terjadi
tidak lama setelah keluarga Halimah kembali ke pedalaman. Saat itu umur
Muhammad belum lagi genap tiga tahun.
Hari itu, Muhammad kecil
ikut menggembalakan kambing bersama saudara-saudaranya. Tiba-tiba salah seorang
putra Halimah datang berlari-lari sambil menangis.
“Ada apa?” tanya Halimah
dan suaminya panik.
“Saudaraku yang dari
Quraisy itu! Dia diambil oleh seorang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan.
Perutnya dibelah sambil dibalik-balikkan!” kata anaknya.
Halimah dan Harits segera
berlari mencari Muhammad. Mereka menemukan anak itu sedang sendiri. Wajah
Muhammad pucat pasi. Halimah dan suaminya memperhatikan wajah Muhammad
baik-baik.
“Apa yang terjadi padamu,
nak?” tanya mereka.
“Aku didatangi oleh
seorang laki-laki berpakaian putih. Aku dibaringkan lalu perutku dibedah.
Mereka mencari sesuatu di dalamnya. Aku tak tahu apa yang mereka cari,” jawab
Muhammad.
Tanpa bertanya lagi
Halimah segera membawa Muhammad pulang. Hatinya dipenuhi kecemasan.
“Aku takut Muhammad
didatangi dan digoda oleh jin,” kata Halimah kepada suaminya.
“Lebih baik kita membawanya kembali ke Mekah,” jawab Harits. (bersambung)
Editor: Asnawin Aminuddin
------
Kisah ke-13: Kisah Nabi Muhammad SAW (13): Muhammad Menghilang di Mekah Atas
Kisah ke-11: Keluarga Halimah Mendapat Berkah Setelah Menyusui Muhammad
Kisah ke-10: Abdul Muthalib Rayakan Kelahiran Muhammad