MENEMUKAN DINAMIT. Alfred melalui percobaannya menemukan bahwa campuran nitrogliserin dengan tanah halus Kieselguhr akan mengubah cairan menjadi pasta yang bisa dibentuk ke dalam batang, yang kemudian dimasukkan dalam lubang bor. Penemuan itu terjadi pada tahun 1866. Alfred mendapatkan hak paten atas bahan ini pada tahun berikutnya. Ia menamainya dinamit. Ia juga menemukan detonator atau sumbat peledak yang bisa dinyalakan dengan cahaya sumbu. (int)
-----
PEDOMAN KARYA
Senin, 20 Desember 2021
Alfred
Bernhard Nobel (3): Menemukan Dinamit dan Jadi “Pengembara Terkaya di Eropa”
Oleh:
Asnawin Aminuddin
(Wartawan)
Kembali
ke Swedia
Setelah kembalinya
keluarga Nobel ke Swedia 1863, Alfred memfokuskan diri mengembangkan
nitrogliserin sebagai bahan peledak. Sayangnya, percobaan ini menyebabkan
bencana yang membunuh beberapa orang termasuk adiknya, Emil.
Pemerintah Swedia
memutuskan melarang percobaan ini dalam batas kota Stockholm. Alfred tak
berhenti dan melanjutkan percobaannya di tongkang di atas Danau Mälaren. Pada
tahun 1864, ia bisa memulai pembuatan massal nitrogliserin, tetapi ia tak
menghentikan percobaan dengan bermacam bahan tambahan untuk mengamankan
produksi.
Menemukan
Dinamit
Alfred melalui
percobaannya menemukan bahwa campuran nitrogliserin dengan tanah halus
Kieselguhr akan mengubah cairan menjadi pasta yang bisa dibentuk ke dalam
batang, yang kemudian dimasukkan dalam lubang bor.
Penemuan itu terjadi pada
tahun 1866. Alfred mendapatkan hak paten atas bahan ini pada tahun berikutnya.
Ia menamainya dinamit. Ia juga menemukan detonator atau sumbat peledak yang
bisa dinyalakan dengan cahaya sumbu.
Penemuan ini dibuat saat
bor bermahkota intan dan bor angin mulai dipakai secara umum. Digunakan
bersama-sama, penemuan-penemuan itu membantu mengurangi kerugian banyak
pekerjaan konstruksi seperti pengeboran saluran, peledakan batu, pembangunan
jembatan, dan sebagainya.
Pada 1868 Alfred Nobel
dan ayahnya memperoleh penghargaan Letterstedt Prize dari Royal Swedish Academy
of Sciences. Penghargaan ini diberikan pada siapa saja yang menghasilkan
penemuan yang berharga bagi umat manusia. Ide penghargaan Nobel berasal pula
dari penghargaan yang diterima oleh Alfred Nobel di Swedia.
Dinamit
Laku Keras
Dinamit dan sumbat
detonator laku dalam industri pembangunan. Karena itu, Alfred bisa membangun
pabrik di 90 tempat berbeda. Ia tinggal di Paris tetapi sering bepergian ke
pabrik-pabriknya di lebih dari 20 negara.
Ia pernah digambarkan
sebagai “pengembara terkaya Eropa”. Ia bekerja intensif di San Remo (Italia),
Hamburg (Jerman), Ardeer (Skotlandia), Paris dan Sevran (Prancis), Karlskoga
dan Stockholm (Swedia).
Ia juga mencoba membuat
karet dan kulit sintetis serta sutra tiruan. Selain itu, ia juga membuat
gelatin, balistit, batu permata tiruan, dan lain-lain. Sampai kematiannya pada
tahun 1896, ia telah mendapatkan 355 paten.
Tidak
Menikah
Kesibukan bisnis dan seringnya dia bepergian
ke luar negeri hanya menyisakan waktu yang sedikit bagi kehidupan pribadinya.
Pada usia ke-43, dia sangat merasa kesepian. Hal ini mendorongnya untuk mencari
teman di rumah dan juga sekretaris pribadi dengan cara mengiklankan di surat
kabar. Pendaftar pun berdatangan. Namun pilihan pun akhirnya jatuh kepada
seorang wanita bangsawan Austria-Hongaria, yakni Bertha Kinsky von Chinic und
Tettau.
Perkenalannya dengan sang
Bertha tidak berlangsung lama, karena Bertha Kinsky harus menikah dengan Count
Arthur von Suttner.
Meskipun demikian, mereka
tetap berhubungan lewat surat. Bertha von Suttner ternyata bukan wanita
sembarangan. Dia tergolong seorang pemikir dan aktivis perdamaian dunia yang di
kemudian hari menghasilkan sebuah buku berjudul: “Lay Down Your Arms” (Buanglah
Senjataamu).
Banyak pihak yang tidak
meragukan pengaruh Bertha von Suttner dalam membentuk ide Alfred Nobel untuk
memberikan hartanya dalam bentuk hadiah bagi pihak-pihak yang sangat mendukung
perdamaian dunia. Bertha von Suttner sendiri menerima hadiah Nobel Perdamaian
pada tahun 1905.
Dipenjara
dan Dikhianati
Hidup Alfred Nobel bisa
dibilang sangat banyak rintangan. Pada saat ia meneliti di Paris bersama salah
satu anak muda bernama Fehrenbach. Pada saat itu Nobel baru saja mengenalkan
penemuan barunya, Serbuk Tanpa Asap. Namun, seorang yang mengaku dirinya
Poltasia menanyakan bagaimana membuatnya.
Maka, walau Nobel sadar
itu adalah penggila perang yang akan menggunakan itu sembarangan, dia memberitahu
cara membuatnya. Tapi, saat Poltasia itu hendak pergi, di depan rumah Nobel
sudah ada polisi yang "sebenarnya" dan yang menyakitkan, para
penggila perang yang lain mencoba untuk membuatnya dan menggunakannya secara
brutal.
Nobel marah karena barang
temuannya tidak digunakan untuk perdamaian. Setelah mengalami itu, hal
mengerikan kembali terjadi. Nobel dituduh menjiplak Serbuk Tanpa Asap milik
orang lain. Nobel di penjara 2 bulan dan pabrik Nobel yang memproduksi Serbuk
Tanpa Asap ditutup.
Setelah Nobel keluar dari
penjara, dia memutuskan untuk meneliti di San Remo. Nobel menghawatirkan
Fehrenbach saat di San Remo. Lagi-lagi, badai datang ke kehidupan Nobel. Nobel
membentuk sebuah Komite bernama Komite Serbuk Mesiu. Salah satu anggotanya
adalah penemu asal Inggris, James Dewar, penemu botol vakum.
Nobel selalu mengumumkan temuannya ke Komite. Maka, karena James adalah anggota komite, dia tahu cara membuat Serbuk Tanpa Asap. Maka, James mengkhianati teman dekatnya sendiri dengan membuat Serbuk Tanpa Asap yang dipatenkan dengan nama Cordite. Nobel yang menderita penyakit pengerasan arteri, terguncang dan memutuskan untuk jalan-jalan di pantai. (bersambung)
.........
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Alfred_Nobel
http://www.biografiku.com/2009/02/biografi-alfred-bernhard-nobel-1833.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghargaan_Nobel
Artikel sebelumnya:
Alfred Bernhard Nobel (2): Dikirim ke Luar Negeri Belajar Teknik Kimia
Alfred Bernhard Nobel (1): Anak dari Seorang Insinyur dan Penemu