Kota Yatsrib dipenuhi bermacam perhiasan indah untuk menyambut kedatangan Rasulullah. Ketika beliau tiba, seluruh kaum Muslimin perempuan dan laki-laki, anak-anak dan budak belian, keluar rumah untuk menyambut kedatangan Rasulullah yang telah lama mereka nantikan.
Anak-anak lelaki dan para budak laki-laki ramai-ramai berbaris di jalan seraya bersorak, “Telah datang Muhammad! Telah datang Rasulullah! Ya Muhammad! Ya Rasulullah!”
-------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 30 Desember 2021
Kisah
Nabi Muhammad SAW (65):
Tiba
di Yatsrib, Rasulullah Disambut Penuh Suka Cita
Penulis:
Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi
Shalat
Jum'at Pertama
Rasulullah berangkat dari Quba pada Jum’at pagi.
Beliau diiringi para sahabat Muhajirin dan Anshar. Sebagian berkendaraan,
sebagian lagi berjalan kaki. Ketika waktu shalat Jum'at tiba, Rasulullah tengah
melewati Wadi Ranuna.
Tempat itu dekat dengan perkampungan Bani Amr bin Auf.
Rasulullah berhenti dan mendirikan shalat Jum'at bersama para sahabatnya.
Itulah shalat Jum'at pertama yang didirikan Rasulullah.
Dalam shalat itu, Rasulullah berkhutbah, “Wahai
seluruh manusia hendaklah kalian mengerjakan amal kebaikan demi kalian sendiri.
Sungguh kalian mengetahui, demi Allah, sesungguhnya akan datang suatu hari
ketika salah satu dari kalian dikejutkan oleh suara gemuruh, sehingga ia akan
melupakan harta apa pun yang dimilikinya. Pada hari itu, Allah akan berfirman
kepadanya langsung tanpa ada yang menerjemahkan dan menghalang-halangi.
Firman-Nya, Tidaklah telah datang seorang Rasul kepadamu lalu ia menyampaikan
ajaran kepadamu dan Aku telah memberikan harta kepadamu serta Aku telah
memberikan banyak karunia kepadamu. Namun, semua itu kamu gunakan untuk dirimu
sendiri.”
“Saat itu, ia akan melihat ke kanan dan ke kiri,
tetapi tidak melihat apa pun. Namun, ketika melihat ke muka, ia akan menatap
Neraka Jahanam. Siapa pun yang dapat menjaga wajahnya dari bahaya api neraka,
walaupun dengan separuh kurma, hendaklah ia banyak menyebut kalimat thayyibah,
karena kalimat thayyibah itu adalah sesuatu yang indah yang akan diberi balasan
sampai tujuh ratus kali lipat. Keselamatan dan rahmat Allah serta barakah-Nya
semoga dilimpahkan atas kamu dan atas Rasulullah.”
Pada saat shalat Jum'at itu, Rasulullah berkhutbah
setelah shalat didirikan. Baru pada kemudian hari, Rasulullah mengubah cara itu
sehingga khutbah dilakukan sebelum shalat Jum'at dilakukan.
Rasulullah pun melanjutkan perjalanan. Setiap kali
melewati sebuah perkampungan, orang-orang selalu berebut menawarkan tempat
bersinggah dan beristirahat kepada beliau. Namun, selalu mengulang jawaban yang
sama,
“Biarkanlah unta ini berjalan, sesungguhnya ia
diperintah Allah agar berhenti di tempat yang dikehendaki-Nya,” kata Rasulullah.
Tiba
di Madinah
Kota Yatsrib dipenuhi bermacam perhiasan indah untuk
menyambut kedatangan Rasulullah. Ketika beliau tiba, seluruh kaum Muslimin
perempuan dan laki-laki, anak-anak dan budak belian, keluar rumah untuk
menyambut kedatangan Rasulullah yang telah lama mereka nantikan.
Anak-anak lelaki dan para budak laki-laki ramai-ramai
berbaris di jalan seraya bersorak, “Telah datang Muhammad! Telah datang
Rasulullah! Ya Muhammad! Ya Rasulullah!”
Para pemuda dan laki-laki dewasa menghunus pedang dan
tombak sebagai tanda siap mati membela Rasulullah.
Kaum Muslimin yang mengiringi Rasulullah dari Quba
berseru bersama, “Telah datang Nabi Allah! Telah datang Nabi Allah! Telah
datang Nabi Allah!”
Sementara itu, anak-anak perempuan naik ke atas rumah
seraya bersama membaca syair,
“Kami anak-anak perempuan keturunan Najjar, hai orang
yang cinta bertetangga dengan Nabi Muhammad!”
Mendengar sambutan yang begitu hangat dan penuh sayang
itu, Rasulullah bertanya, “Apakah kalian semua cinta kepadaku?”
“Ya, sudah tentu ya Rasulullah!” jawab semuanya.
Dengan hati bergetar penuh kasih, Rasulullah bersabda,
“Allah mengetahui bahwa hatiku sangat mencintai kalian semua.”
Ada orang yang menangis, ada juga orang yang tersenyum
saat mendengar pernyataan cinta dari Rasulullah yang begitu mulia, yang begitu
mereka cintai, dan yang begitu mereka rindukan. Maka rebana-rebana pun berbunyi
dan kaum wanita berpantun.
طلع البدر علينا
¤ من ثنية الوداع
Thala’al badru ‘alaynâ min tsaniyyatil wadâ’i
وجب الشکر علينا
¤ ما دعا لله داع
Wajabasy-syukru ‘alaynâ mâ da’â lillâhi dâ’î
أيها المبعوث فينا
¤ جئت بالأمر المطاع
Ayyuhâl mab’ûtsu fînâ ji'ta bil amril muthô’i
Telah terbit purnama di atas kita.
Dari kampung Tsaniyyatil Wada.
Wajiblah kita bersyukur akan apa yang diserukan
penyeru.
Duhai orang yang diutus kepada kami.
Engkau datang dengan perintah yang ditaati.
Demikian seterusnya, pantun-pantun kehormatan
diucapkan oleh kaum Muslimin laki-laki dan perempuan ketika mereka menyambut
kedatangan Rasulullah. Itu adalah suatu saat yang amat membahagiakan dan tidak
akan pernah terulang lagi dalam sejarah, suatu penyambutan yang begitu tulus
dan penuh cinta.
Muhajirin
yang Pertama
Abu Salamah bin Abdul Asad adalah Muhajirin yang pertama tiba di Madinah. Setelah itu, menyusul Amir bin Rabi'ah bersama istrinya, Laila binti Abi Hasymah. Beliaulah wanita Muhajirin yang pertama tiba di Madinah. (bersambung)
------
Kisah sebelumnya:
Singgah di Quba, Rasulullah Membangun Masjid Pertama dalam Islam
Buraidah dan 70 Prajuritnya Mengepung Rasulullah dalam Perjalanan Menuju Yatsrib