-----
PEDOMAN KARYA
Rabu, 02 Maret 2022
Harian
Pedoman Rakyat dan Satu Maret
Oleh:
Yusuf Akib
(Mantan Wartawan Pedoman
Rakyat)
Adalah Soegardo, Henk
Rondonuwu, kemudian LE Manuhua dan M Basir, orang-orang spesial dalam proses
perjalanan surat kabar yang pernah dijuluki “Panggung Sulsel” ini.
Awal Maret tahun (2022)
ini, jika tak henti terbit di akhir tahun 2007, genaplah usia Pedoman Rakyat 75 tahun. Dan untuk
menjaga silaturrahim, para mantan wartawan dan mantan karyawan secara periodik merayakan
hari spesial itu.
Tahun 2022 ini terasa
lebih istimewa lantaran bertepatan Hari Pers Nasional di Kendari, oleh Ketua
PWI Pusat dan Dewan Pers, diresmikan Pedoman
Rakyat versi daring.
Kemarin, 28 Februari
2022, kami kembali berkumpul dengan agenda mengunjungi dua sesepuh Pedoman
Rakyat, Verdy Rahman Baso dan Leonard Leleng, serta ziarah ke makam LE Manuhua
di Pannara dan ke makam M Basir di Panaikang, Makassar.
Di bilangan Perumnas
Tamalate, senior Anwar Lakasi bernostalgia tentang cara Pak Verdy mengoreksi
beritanya: “We, sudah bagusmi beritamu ini, War, tapi kalau dihilangkan
sebagian, tidak mengurangi bagusnya....”
Pak Verbas (singkatan
dari Verdy R Baso) memang guru yang tak terkesan menggurui. Saya cukup lama satu
ruangan dengan penulis novel “Datu Museng dan Maipa Deapati” di lantai III
Gedung Pedoman Rakyat.
Kemudian, kalau tak salah
ingat, tiga tahun menemaninya di desk malam di Jalan Mappanyukki. Selama
rentang waktu itu, saya, dan tentu juga kawan-kawan lainnya banyak menimba ilmu
dan pengalamannya.
Senantiasa sehat dan
panjang umurki Pak Verdy dan Pak Leo, agar tahun depan semua kita kembali
bertemu dan bergembira mengenang kebersamaan yang membahagiakan ini.
Makassar, 01 Maret 2022