-------
PEDOMAN KARYA
Senin, 04 April 2022
Kisah
Nabi Muhammad SAW (110):
Allah
Jelaskan Fitnah yang Disebar Abdullah Bin Ubay Tentang Aisyah
Penulis:
Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi
Rasulullah
Pun Terganggu
Rasulullah ﷺ bersabda, “Wahai kaum muslimin, siapa
yang akan membelaku dari laki-laki yang telah menyakiti keluargaku (dengan
menyebarkan berita bohong)? Demi Allah, aku tidak mengetahui dari keluargaku
kecuali yang baik. Sesungguhnya mereka orang-orang yang menyebarkan berita
bohong itu telah menyebut nama seorang laki-laki (shafwan) yang aku tidak
mengenal yaitu kecuali sebagai orang yang baik.”
Berita bohong yang disebar oleh si munafik Abdullah
Bin Ubay tersebut telah menyakiti hati Rasulullah ﷺ dan keluarganya. Kemudian
Rasulullah ﷺ datang mengunjungi Aisyah yang saat itu memang sedang dirawat di
rumah orangtuanya.
Aisyah menuturkan, “Kemudian Rasulullah ﷺ datang ke
rumahku. Saat itu ayah dan ibuku berada di rumah. Ayah dan ibuku menyangka
bahwa tangisku telah menghancur-luluhkan hatiku.
Sejak tersiar berita bohong itu, Rasulullah ﷺ tidak
pernah duduk di sisiku. Selama sebulan dia tidak mendapatkan wahyu tentang
diriku.
Ketika duduk, Rasulullah ﷺ membaca puji syukur ke
hadirat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى lalu bersabda, Wahai Aisyah, aku telah mendengar
mengenai apa yang dibicarakan orang tentang dirimu. Jika engkau tidak bersalah
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى pasti akan membebaskan dirimu. Jika engkau telah
melakukan dosa minta ampun kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan bertobatlah
kepada Nya.
Selesai Rasulullah ﷺ mengucapkan itu, tanpa kurasakan,
air mataku bertambah bercucuran. Kemudian aku katakan kepada Ayahku, Ayah,
berilah jawaban kepada Rasulullah ﷺ mengenai diriku.
Ayahku menjawab, Demi Allah aku tidak tahu bagaimana
harus menjawab.
Aku katakan pula kepada Ibuku, Ibuku berilah jawaban
mengenai diriku.
Dia pun menjawab, Demi Allah aku tidak tahu bagaimana
harus menjawab.
Lalu aku berkata, Demi Allah, Sesungguhnya kalian
telah mendengarkan itu, sehingga kalian telah membenarkannya. Jika aku katakan
kepada kalian bahwa aku tidak bersalah, Allah Maha Mengetahui bahwa aku tidak
bersalah. Pasti kalian akan membenarkan aku. Demi Allah aku tidak menemukan
perumpamaan untuk diriku dan kalian, kecuali sebagaimana yang dikatakan oleh
Nabi Yusuf Alaihissalam, Sebaiknya aku bersabar, kepada Allah sajalah aku mohon
pertolongan atas apa yang kalian lukiskan.”
Air mata Abu Bakar pun berlinang ketika putrinya
difitnah. Dia berkata, “Demi Allah belum pernah disebut-sebut ada persoalan
semacam ini pada masa jahiliyah, padahal ketika itu orang tidak menyembah
Allah. Tetapi sekarang pada masa memancarkan sinar kemuliaan Islam, orang-orang
mengabarkan berita bohong seperti ini kepada keluarga kita!
Firman
Allah
Setelah itu, Aisyah berbaring di atas tempat tidur, ia
dalam keadaan lemah. Saat itu mendadak Rasulullah ﷺ juga terkulai lemah karena
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sedang menurunkan firman-Nya. Keringat beliau
bercucuran karena beratnya Wahyu yang diturunkan,
إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ
لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ
مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ
عَظِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong
itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu
buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari
mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara
mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu
baginya azab yang besar. (Surah An-Nur 24:11)
لَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ
بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَٰذَا إِفْكٌ مُبِينٌ
Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu, orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka
sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: Ini adalah suatu berita bohong yang
nyata. (Surah An-Nur 24:12)
لَوْلَا جَاءُوا عَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ ۚ فَإِذْ
لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَدَاءِ فَأُولَٰئِكَ عِنْدَ اللَّهِ هُمُ الْكَاذِبُونَ
Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan
empat orang saksi atas berita bohong itu? Oleh karena mereka tidak mendatangkan
saksi-saksi, maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang dusta. (Surah
An-Nur 24:13)
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ فِي الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ لَمَسَّكُمْ فِي مَا أَفَضْتُمْ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Sekiranya tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya
kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang
besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu. (Surah An-Nur 24:14)
إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ
مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ
(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu
dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui
sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada
sisi Allah adalah besar. (Surah An-Nur 24:15)
وَلَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُمْ مَا يَكُونُ لَنَا
أَنْ نَتَكَلَّمَ بِهَٰذَا سُبْحَانَكَ هَٰذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ
Dan mengapa kamu tidak berkata, di waktu mendengar
berita bohong itu: Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini,
Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar. (Surah An-Nur 24:16)
يَعِظُكُمُ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ
كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali
memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman.
(Surah An-Nur 24:17)
وَيُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ
حَكِيمٌ
Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Dan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Surah An-Nur 24:18)
إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي
الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ
يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita)
perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi
mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang,
kamu tidak mengetahui. (Surah An-Nur 24:19)
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ
اللَّهَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Dan sekiranya tidak karena karunia Allah dan
rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang,
(niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar). (Surah An-Nur 24:20)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ
الشَّيْطَانِ ۚ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ ۚ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَىٰ مِنْكُمْ
مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ
عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan,
maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang
mungkar. Sekiranya tidak karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu
sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan
keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Surah An-Nur 24:21)
Setelah menerima wahyu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memandang Aisyah dengan tersenyum sambil bersabda, “Bergembiralah, ya Aisyah, sesungguhnya Allah telah membebaskan kamu.” (bersambung)
-----
Kisah sebelumnya:
Aisyah Tertinggal dari Rombongan Pasukan, Abdullah Bin Ubay Sebarkan Fitnah
Hujan Panah Pasukan Muslim Membuat Pasukan Quraisy Kocar-kacir