------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 22 April 2022
Kisah
Nabi Muhammad SAW (116):
Dilanda
Angin Topan, Pasukan Quraisy Tinggalkan Arena Perang Ahzab
Penulis:
Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi
Angin
Topan
Selama Perang Ahzab yang mencekam itu, tak
henti-hentinya Rasulullah ﷺ berdo’a siang dan malam merendahkan diri kepada
Allah memohon agar pasukan Ahzab dikalahkan dan diguncangkan.
Pada suatu malam, angin topan mengamuk melanda Madinah
dan sekitarnya. Kaum muslimin segera berlindung di balik pagar pertahanan. Rasa
dingin begitu menusuk tulang.
Pada saat itu, Rasulullah ﷺ berseru mengalahkan deru
angin, “Adakah orang yang bersedia mencari berita musuh dan melaporkannya
kepadaku, mudah-mudahan Allah menjadikannya bersamaku pada hari kiamat!”
Semua sahabat terdiam. Rasulullah ﷺ mengulangi
seruannya sampai tiga kali, namun semua sahabat dicekam dahsyatnya topan.
Rasulullah ﷺ pun berseru, “Bangkitlah wahai Hudzaifah,
carilah berita dan laporkan kepadaku!”
Hudzaifah bangkit dan mendengarkan pesan Rasulullah ﷺ,
“Berangkatlah mencari berita musuh dan janganlah engkau melakukan tindakan apa
pun.”
Hudzaifah berangkat dengan membawa panah. Ia berjalan
dengan susah payah melawan angin.
Hudzaifah menuturkan sendiri pengalamannya, “Aku
berjalan seperti orang yang sedang dicengkeram kematian, hingga tiba di markas
musuh.
Kulihat Abu Sufyan sedang menghangatkan punggungnya di
perapian. Aku segera memasang anak panah pada busurku, namun aku teringat pesan
Rasulullah ﷺ, ‘Janganlah engkau melakukan tindakan apapun!’ Kalau aku panah
pasti akan kena pahanya.
Pada saat itu, angin dan tentara Allah sudah
mengobrak-abrik musuh, menerbangkan kuali, memadamkan api, dan menumbangkan
perkemahan.
Abu Sufyan bangkit dan berkata, “Wahai kaum Quraisy,
setiap orang hendaknya melihat siapa teman duduknya.”
Aku segera memegang tangan orang yang berada di
sampingku lalu bertanya, “Siapakah Anda?” Dia menjawab, “Fulan bin Fulan”
Selanjutnya Abu Sufyan berkata, “Wahai orang-orang
Quraisy! Demi Allah, sesungguhnya kalian tidak tinggal di tempat yang layak.
Kuda unta dan ternak kita banyak yang mati. Bani Quraizhah telah mengkhianati
janjinya kepada kita. Badai ini membuat peralatan dapur kita kocar-kacir, tidak
dapat menyalakan api, dan tidak satu tenda pun yang berdiri tegak. Oleh karena
itu, pulanglah kalian. Aku sendiri juga akan pulang.”
Bergerak
ke Bani Quraizhah
Hudzaifah pulang dengan bersusah payah dan melaporkan
apa yang dilihatnya kepada Rasulullah ﷺ. Beliau menyelimuti Hudzaifah dengan
kain yang biasa digunakan untuk shalat. Hudzaifah pun tertidur sampai pagi.
Kemudian, sambil bergurau. Rasulullah ﷺ membangunkan
Hudzaifah, “Bangun, wahai tukang tidur!”
Kaum muslimin memandang tempat yang baru saja beberapa
jam lalu dipenuhi ribuan musuh bersenjata lengkap itu, kini kosong, kecuali
serpihan tenda dan peralatan lain yang berserakan di sana-sini. Berakhirlah
Perang Khandaq pada tahun kelima Hijriah.
Ketika semuanya telah terpana. Rasulullah ﷺ bersabda, “Segala
puji bagi Allah. Dialah yang telah menolong hamba-Nya dan memberi kekuatan
kepada tentara-Nya. Dialah yang mengalahkan pasukan Ahzab dengan dirinya
sendiri. Orang-orang Quraisy, tidak akan pernah lagi menyerang ke sini.
Sebaliknya, kita yang akan memerangi mereka. Kalian yang akan memasuki Mekah,
lalu menghancurkan patung-patung berhalannya.”
Kaum muslimin bertakbir. Mereka kembali ke rumah
masing-masing dengan diliputi rasa syukur dan bangga dengan kemenangan ini.
Mereka telah melewati cobaan yang teramat berat. Sejak saat itu mereka yakin
dakwah mereka akan menjadi ajaran baru yang dihormati dan ditunggu-tunggu
kedatangannya.
Namun masih ada persoalan yang menggantung dengan Bani
Quraizhah. Rasulullah ﷺ memerintahkan kaum muslimin melakukan shalat Ashar di
depan perkampungan Bani Quraizhah. Dengan ketaatan yang mengagumkan, kaum
muslimin yang sudah sangat lelah dalam Perang Ahzab itu mengikuti perintah
tersebut.
Rasulullah ﷺ memberikan bendera kepada Ali bin Abi Thalib,
namun, begitu Ali tiba di depan benteng Bani Quraizhah, ia mendengar
orang-orang Yahudi mencaci-maki Nabi Muhammad ﷺ dan hendak mencemarkan nama
istri-istri beliau.
Rasulullah ﷺ segera menampakkan diri dan mendadak
semua cacian itu berhenti.
“Wahai golongan kera, Allah sudah menghinakan kamu,
bukan? Allah sudah menurunkan murka-Nya kepada kamu sekalian bukan?” demikian
seru Rasulullah ﷺ.
Kaum muslimin mengepung Bani Quraizhah selama 25 hari terus menerus. (bersambung)
Kisah sebelumnya:
Nu’aim bin Mas’ud Pecah Belah Pasukan Quraisy dan Pasukan Bani Quraizhah
Pasukan Kafir Quraisy Putus Asa Hadapi Pasukan Muslim